Hari Kasih Sayang Dan Kisah Pilu Yang Perlu Diketahui

Oleh : Eligius Zega, S.I.Kom
Administrator Administrator
Hari Kasih Sayang Dan Kisah Pilu Yang Perlu Diketahui
IST|Pelita Batak
Hari Kasih Sayang Dan Kisah Pilu Yang Perlu Diketahui

Valentine's Day atau akrab dikenal dengan nama Hari Kasih Sayang diperingati setiap tanggal 14 Februari. Moment perayaan hari Valentine biasanya diisi dengan coklat dan bunga, serta tak jarang ada yang merayakan dengan cara romantis dan mengesankan kisah terindah.

Hari Valentine biasanya dirayakan dengan pasangan, baik yang masih pacaran atau yang sudah menikah. Namun, Valentine juga bisa bersama keluarga.

Selain mengisi Valentine’s Day dengan kasih sayang, ada baiknya kita mengetahui sejarah dari hari Valentine yang dihimpun penulis dari berbagai sumber.

Pada 269 M, seorang tabib yang juga pendeta Roma bernama Santo Valentine yang hidup di istana yang dipimpin Kaisar Claudius II yang terkenal amat kejam. Kekejamannya membuat Valentine membenci kaisar tersebut.

Sementara itu, Kaisar Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar dan kuat, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamnya. Namun, keinginan tersebut tidak mendapatkan dukungan dari semua kalangan. Para pria enggan terlibat dalam peperangan, karena mereka tidak ingin meninggalkan keluarga dan kekasihnya.

Hal ini membuat Claudius marah, ia mengeluarkan peraturan yang dianggap gila, yaitu memerintahkan pejabatnya untuk melarang warganya menikah. Ia berfikir apabila ada larangan pernikahan, maka para pemuda di kerajaan tersebut akan mau untuk bergabung sebagai prajurit kerajaan karena tidak memiliki kekasih yang memberatkannya.

St. Valentine menolak keras kebijakan tersebut. ia yang memiliki tugas menikahkan pasangan menghiraukan larangan tersebut dan tetap melaksanakan tugasnya.

Pada akhirnya, kaisar mengetahui St Valentine sedang menikahkan pasangan di sebuah kapal kecil yang dikelilingi cahaya lilin di sekitarnya. Pasangan itu berhasil melarikan diri, namun Valentine berhasil tertangkap. Valentine kemudian dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya.

Bukannya dihina oleh orang-orang, Valentine justru mendapatkan dukungan dari warga atas aksinya menikahkan para pasangan muda. Warga melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan kepada Valentine di jendela penjara dimana ia ditahan.

Salah satu dari sekian warga yang percaya pada cinta saat itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi Valentine di sel nya. Gadis itu lah yang membuat semangat Valentine kembali.

Tepat pada 14 Februari, ditetapkan sebagai hari Valentine dihukum mati. Ia sempat menuliskan sebuah pesan untuk putri penjaga penjara. Kata-kata cinta yang terangkai dalam surat tersebut dari Valentine untuk sang gadis pujaan hati. Kata-kata dalam pesan itulah yang kemudian menjadi sejarah.

Kisahnya dari mulut ke mulut menyebar menjadi dongeng sampai pada tingkat pengkultusan. Ketika agama Katholik berkembang, para pendeta gereja mencari pengganti dewa kasih sayang Lupercus dengan tokoh Santo Valentine.

Pada tahun 494 M, Paus Galasius mengubah upacara Lupercaria yang dilakukan pada 15 Februari menjadi perayaan resmi gereja. Dua tahun kemudian, Paus mengganti perayaan tersebut menjadi 14 Februari bersamaan dengan pengkultusan Santo Valentine.

Sementara itu, jenazah St Valentine diperkirakan ditemukan di sekitar makam Hyppolytus dekat Roma yang kemudian ditaruh di dalam sebuah peti emas dan disimpan di gereja Whitefriar Street Carnelite Curch di Dublin, Irlandia.

Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Tempat ini kemudian menjadi ramai ketika hari Valentine. Peti emas tersebut diarak ke sebuah altar dan dipersembahkan kepada mereka yang sedang menjalin cinta.

Saat ini, setiap tanggal 14 Februari, setiap orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang atau hari Valentine. (Eligius Zega, S.I.Kom)

Komentar
Berita Terkini