Pdt. Dr. Roida Situmorang: Takut Akan Tuhan, Dipercaya dan Benci Suap

Administrator Administrator
Pdt. Dr. Roida Situmorang: Takut Akan Tuhan, Dipercaya dan Benci Suap
Ist|PelitaBatak
Pdt. Dr. Roida Situmorang

TUGAS pemimpin Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) menurut Pdt. Dr. Roida Situmorang, ada empat. Salah-satunya menanamkan satu hal yang hakiki wajib dimiliki pelayan HKBP adalah cakap, takut akan Tuhan, dapat dipercaya dan benci kepada suap.

Ditambahkannya, cakap menggembalakan umat dan mengelola keuangan serta asset HKBP untuk kepentingan gereja dan menghindarkan diri dari konflik kepentingan diri atau kelompok.

Pdt. Roida mengemukakan hal tersebut di YouTube berjudul Pdt. Roida Situmorang for Ephorus HKBP 2024-2028, yang memulai penjelasannya, dengan “Horas HKBP”.

HKBP Gereja Tuhan, sudah sejak lama memiliki alat-alat kelengkapan nyaris sempurna. Umatnya anggota jemaat HKBP sejak ada sampai sekarang selalu terbuka dan akomodatif kepada perkembangan jaman, namun tetap menjaga nilai dan prinsip sebagai Gereja di tengah-tengah dunia yakni berpegang teguh kepada Firman Tuhan yang tertuang dalam semua alat-alat pelayanan yakni Alkitab, Buku Ende, Liturgi, Konfessi, RPP, Katekismus, Aturan dan Peraturan Gereja.

Para pelayan HKBP, Sintua, Pendeta, Guru Huria, Bibelvrow, Diakones dengan Poda Tohonan masing-masing bahu membahu mewujudkan hadirnya Kerajaan Allah dan memberitakan Injil bagi Dunia, juga anggota jemaat setia terlibat dalam pelayanan dikenal dengan Parhalado na so martohonan atau non-tahbisan dan berbasis pada Persekutuan yang mendorong Kesaksian dan Pelayanan Diakonia Sosial Gereja dan Masyarakat.

Kesatuan Pelayan Tahbisan dan Jemaat sudah mengakar kuat dalam Gereja HKBP. Ini sangat mendukung mewujudkan visi HKBP menjadi berkat bagi dunia.

Bertolak dari fakta teologis ini, menurut Pendeta Dr. Roida Boru Situmorang, tugas Pemimpin HKBP ada empat.

Pertama, adalah menjaga dan melindungi, merawat dan menguatkan, menanam dan menyiram dan percaya Allah menumbuhkan terus warisan iman ini di Gereja HKBP, sehingga HKBP benar-benar tanda Kerajaan Allah di dalam dunia. HKBP benar-benar meng-Indonesia dan men-Dunia melalui pelayanan Umat Tuhan dan Pelayan Tahbisan.

Kedua, Pemimpin harus memperlengkapi melalui pemberdayaan yang rapi, tersusun, terencana, terukur untuk semua Pelayan Tahbisan HKBP sehingga semua pelayan memiliki kemampuan menjadi pemimpin untuk memimpin umat Tuhan.

Satu kemajuan besar, ujar Pendeta Resort HKBP Jalan Jambu Jakarta Pusat ini, yang sudah dilakukan pada masa akhir-akhir ini, yakni Sistem Sentralisasi Keuangan sudah menjawab tantangan akan kesejajaran kesejahteraan bagi semua Pelayan HKBP.

Kegelisahan, ketakutan dan kekhawatiran akan apa yang kami makan dan minum setidaknya sudah teratasi dan tentu Sentralisasi Keuangan akan terus disempurnakan.

HKBP akan melaksanakan Sinode Godang (Sidang Raya) ke-67 tanggal 2-8 Desember 2024 dengan Tema “Supaya kamu dibaharui di dalam Roh dan pikiranmu” (Efesus 4:23) dan Subtema: “Dalam Kasih Kristus dan Persekutuan Roh, HKBP memperbaharui Janji, Karakter, Kultur dan Kemampuan Pelayanan Warga dan Institusinya melakukan Tugas Panggilan Allah”.

Tema dan Subtema ini menurut Pdt Roida, tentu harus ditindak lanjuti dengan program kerja Pimpinan HKBP ke depan.

Sinode juga, tambahnya, akan menetapkan satu alat pelayanan baru yaitu Transformasi Pelayanan. Perangkat yang sangat dibutuhkan Gereja sekarang untuk menjawab tantangan jaman. Jika Transformasi ini sudah ditetapkan, maka terus terang saya sangat berbahagia, bersemangat sebagai Pendeta HKBP dan mau menjadi pelayan yang memimpin, tegas Pdt. Roida yang telah mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon Ephorus HKBP periode mendatang.

Harapan besar bahwa HKBP hadir melalui semua para pelayan bersama jemaat di semua lini pelayanan termasuk yang tidak terjangkau. Transformasi itu isinya tugas yang harus dikerjakan jika boleh disebut dekat sekali dengan tulisan yang diilhamkan Allah bermanfaat untuk sumber daya pelayan anggota jemaat, manusia kepunyaan Allah sehingga betul diperlengkapi Allah untuk perbuatan baik.

Terlebih lagi ada Renstra yang disusun rapi tahap demi tahap ini kegembiraan yang memandu pelayanan dari Huria, Distrik sampai ke Pimpinan.

Ketiga, Pimpinan HKBP menurut Pendeta Roida, harus memakai semua perangkat teologis pelayanan dengan transformasi. Transformasi ini sebagai wujud semua alat-alat pelayanan untuk mendasari, mengatur dan menyatu dalam tubuh gereja HKBP. Ini menguatkan Visi HKBP bagi dunia dapat terwujud.

Ke-empat, tugas pemimpin menanamkan satu hal yang hakiki wajib dimiliki pelayan HKBP adalah cakap, takut akan Tuhan, dapat dipercaya dan benci kepada suap. Cakap menggembalakan umat dan mengelola keuangan dan asset HKBP untuk kepentingan gereja dan menghindarkan diri dari konflik kepentingan diri atau kelompok.

Dengan begitu semua pelayan HKBP dalam pelayanannya memiliki prinsip dan nilai yang sudah melekat sehingga mudah dikenal semua orang dan HKBP sungguh gereja yang memiliki kasih dan berkat bagi semua.

HKBP adalah organisasi keagamaan terbesar ke-tiga di Indonesia setelah Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah, serta gereja terbesar di Indonesia dengan perkiraan jemaat 6 sampai dengan 6,5 juta jemaat dan yang terdaftar dalam data base, 3,2 juta orang, dengan 3.381 gereja di dalam dan luar negeri, persiapan 7 gereja, 73 Parmingguon , 786 Resort, 17 persiapan Resort dan 210 pos pelayanan dengan 32 Distrik satu persiapan.

Selain Pdt Dr. Roida Situmorang yang sudah menyatakan bersedia menjadi Bakal Calon Ephorus 2024-2028, juga Pdt. Maulinus U. W. Siregar M.Th., saat ini menjabat Ketua Rapat Pendeta HKBP dengan jumlah 2.115 pendeta, dan Pdt. Dr. Victor Tinambunan MST, saat ini sebagai Sekretaris Jenderal HKBP. Pemilihan Ephorus akan dilaksanakan pada Sinode Godang 2-8 Desember 2024.***

(Bachtiar Sitanggang, S.H. wartawan senior/advokat, jemat HKBP Pondok Gede).

Komentar
Berita Terkini