Ambarita-Samosir (Pelita Batak) :
Pengumuman hasil penilaian tahap pertama Lomba Antar Desa di tepi Danau Toba yang terdiri dari 214 desa dari 7 kabupaten, dilaksanakan Sabtu (25/2/2017). Kegiatan yang bertujuan untuk mendorong seluruh desa yang ada di bibir pantai Danau Toba untuk menjaga kebersihan, kerapian dan keindahan lingkungan ini untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kawasan Danau Toba sebagai kawasan pariwisata bertaraf global.
Seremoni pengumuman dilaksanakan di halaman Kantor Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten samosir yang dihadiri Bupati Samosir Drs Rapidin Simbolon,MM, penanggungjawab panitia Dr RE Nainggolan,MM dari RE Foundation, drg Annita dari Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI), Direktur Pemasaran Badan Otorita Pelaskana Kawasan Parisata Danau Toba Ir Basar Simanjuntak, Manager CSR PT Inalum Erwin M Setiadi, mewakili Gubernur Sumut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Elisa Marbun, Infokom Sumut Ayub, Sekretaris Dinas KB dan Pengendalian Penduduk dr Ria Nofida Telaumbanua,MKes dan Dian Tito, Rektor Unita Ir Adriani Siahaan,MP., mewakili Bupati Tapanuli Utara, Mewakili Bupati Humbahas, Mewakili Bupati Dairi, Camat Simanindo Dapot Simbolon SE, Kepala Desa Ambarita Oberlin C.B. Sitio, Sekretaris Panitia Jadi Pane SPd, bendahara Panitia Hottua Samosir,MSi dan undangan yang lainnya. Kegiatan ini terselenggara atas prakarsa dan dukungan RE Foundation, Universitas Tapanuli Utara (Unita), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), RRI, Lite FM, Kardopa group, PelitaBatak.com, Horas Halak Hita (H3) serta PT Inalum.
Dikatakan RE Nainggolan, pengumuman hasil penilaian tahap pertama ini merupakan eksisting dari kondisi yang ada di awal. Pada awalnya panitia berencana mengumumkan hasil lomba pada akhir penilaian di bulan Juli 2017. Namun, sejak lomba diumumkan pertengahan tahun 2016 lalu, tidak ada terlihat progres di lapangan akan adanya perbaikan pola kebersihan lingkungan. "Kita ingin memberikan dorongan kepada seluruh desa yang ada, agar terus berbenah menciptakan kebersihan di lingkungan masing-masing. Karena satu keniscayaan bahwa sektor pariwisata akan berkembang tanpa kebersihan kerapian dan keindahan," ujarnya.
Maka untuk itu, lanjutnya, saat tim penilai melakukan survei ke seluruh desa yang ada di pinggiran danau Toba, diperoleh terbaik pertama hingga terbaik harapan tiga. Diberikan peralatan kebersihan dan sertifikat serta dana pembinaan kepada masing-masing desa. "Perlu dipahami, bahwa panitia tidak melibatkan dana dari pemerintahan untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut. Seluruhnya diupayakan panitia dari sponsor yang peduli terhadap pariwisata di Danau Toba," katanya.
Berulang RE Nainggolan mengatakan bahwa pengembangan dunia pariwisata tanpa kebersihan tidak akan mungkin berkembang.
Ia berharap, agar pemerintah kabupaten di kawasan Danau Toba memberikan perhatian yang serius tentang kebersihan. Dengan membuat regulasi dari tingkat Desa, Kecamatan, hingga Kabupaten.
Kemudian, pada lomba antar desa ini, ada sejumlah kategori yang dinilai yaitu dari kebersihan desa, pengelolaan sampah yang terpadu, adanya kantor desa, peralatan sanitasi yang tersedia seperti toilet di rumah warga dan fasilitas umum, kenyamanan dari ternak yang berkeliaran, dan sebagainya. "Tidak terlepas juga, bagaimana peranan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kerapian di lingkungan desa," ujarnya.
Kemudian, Manajer CSR PT Inalum Erwin M Setiadi menyampaiakan harapannya lewat pembinaan yang dilakukan panitia di tahap awal akan mampu memberikan perubahan yang lebih baik ke depan. Ia juga menyampaikan agar keterlibatan masyarakat lebih aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. "Mudah-mudahan acara ini memberikan dorongan bagi masyarakat di seluruh desa yang ada untuk lebih menjaga kebersihan dan kerapian di lingkungan masing-masing," ujarnya.
Bupati Samosir, Drs Rapidin Simbolon,MM sangat mengapresiasi kegiatan lomba antar desa tersebut. Dimana, dengan kegiatan ini akan menjadi embrio menjadikan kawasan Danau Toba lebih baik.
Menurut Rapidin, Samosir adalah kepingan surga di bumi yang memiliki keindahan yang luar biasa. Kondisi ini akan lebih baik lagi ketika lingkungan bersih dan tertata rapi, serta lingkungan terpelihara. "Kalau mau melihat surga, datanglah dahulu ke Samosir untuk melihat kepingan surga itu," ujarnya mengajak siapa pun ke Samosir.
Bahkan menurut Rapidin, kegiatan yang dilaksanakan panitia sangat linier dengan tujuan pemerintah untuk menjadikan kawasan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata dunia. Selain itu, kebersamaan tujuh kabupaten menjadi kunci keberhasilan pembangunan kawasan ini," katanya.
Gubernur Sumatera Utara diwakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Elisa Marbun menyampaikan dukungan untuk kegiatan tersebut. "Mengingat Danau Toba adalah satu diantara 10 kawasan strategis nasional yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga seluruh lapisan dan elemen harus memberikan dukungan," katanya.
"Bagaimana tadinya Kabupaten Bayuwangi yang dikenal sebagai kabupaten Santet, namun dengan mindset yang baik, bisa berubah. Dengan melakukan 72 ivent rutin setiap tahun, kini Bayuwangi sudah jauh lebih baik. Bupati Samosir sudah menjadikan 10 calendar ivent, ini adalah langkah yang baik," tuturnya.
Ia menyarankan juga agar lomba antar desa ini dilaksanakan setiap tahun. "Jika bisa kita laksanakan sebelum pelaksanaan Festival Danau Toba," ujarnya.
Bahkan Gubernur Sumut juga telah memberikan bantuan sebanyak Rp 100 juta untuk pelaksanaan ivent pariwisata di 33 kabupaten dan kota se Sumut.
Desa yang mendapat predikat terbaik pada tahap awal secara berturut yaitu, Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Desa Lumba Silintong, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Desa Simangulampe Kecamatan Bakti Raja Kabupaten Humbanghasundutan, Desa Tiga Ras Kecamatan Dolok Pardamena Kabupaten Simalungun, Desa Sampuran Kecamatan Muara Kabupaten Taput, dan Desa Silalahi II Kecamatan Silalahi Sabungan Kabupaten Dairi. (TAp)