Dairi (Pelita Batak) :
Kelompok Tani Hutan Alam Jaya yang berlokasi di Kabupaten Dairi, adalah salah satu potret keberhasilan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Toba Pulp Lestari (TPL).
Berawal dari kelompok yang beranggotakan petani kopi dan cabe, Kelompok Tani Hutan Alam Jaya kini memiliki anggota yang berhasil berbudidaya tanaman jeruk.
Ketua Kelompok Tani Hutan Alam Jaya, Pardomuan Nainggolan mengatakan, melihat prospek yang terbuka untuk mengembangkan tanaman jeruk di Desa Parbuluan IV Sigalingging Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi.
Tahun 2010 dirinya memindahkan daerah penanaman jeruk dari Kabupaten Karo ke lahan pertanian di Dairi. Pemindahan dilakukan akibat dampak erupsi Gunung Sinabung, yang mengakibatkan terganggunya hasil panen jeruk.
Pemindahan dilakukan karena jeruk merupakan salah satu komoditi khas di Sumatera Utara (Sumut), dengan konsumen yang cukup besar. Itulah yang mendasari Kelompok Tani Hutan Alam Jaya mulai menanam jeruk.
Menurut Nainggolan, faktor utama dalam menanam jeruk adalah kualitas benihnya, disamping lahan dan lokasi. Dengan benih unggul, maka tanaman dapat tumbuh baik, hasil panen tinggi serta umur produksi lebih lama.
"Sehingga diperlukan benih yang sangat berkualitas, bebas penyakit dan jelas varietasnya (benih berlabel biru)," ucapnya.
Diakui Nainggolan, awalnya anggota kelompok tani tidak mampu membeli bibit jeruk yang bagus untuk ditanam. Karenanya bantuan dan kerjasama dari pihak swasta sangat membantu dalam keberhasilan kelompok petani jeruk.
"Kehadiran perusahaan dalam hal ini TPL yang membantu menyediakan bibit jeruk sesuai permintaan kami sangat mempengaruhi hasil panen jeruk petani di Dairi. Kami bersyukur diberi 5 ribu bibit jeruk yang berkualitas tinggi dari perusahaan,” ujar Nainggolan.
Menurutnya, dengan luas lahan kelompok yang berkisar 5 Ha, bibit jeruk bantuan TPL yang sudah ditanam kini sudah berumur 3 tahun. "Umur 3 tahun merupakan masa awal panen. Hasil yang didapat berkisar 30 s/d 50 kg/pohon (dalam satu tahun masa panen). Dengan asumsi harga Rp 7 – 10 Ribu/ kg dapat dikalikan bahwa 1 pohon mencapai ratuasn ribu rupiah dan dikalikan dengan jumlah seluruh pohon bantuan maka hasilnya mencapai ratusan juta rupiah. Dengan pemeliharaan rutin selama 5 tahun, tanaman dapat menghasilkan 100 Kg setiap pohon," bebernya.
Begitu pula dengan Jahutar Sigalingging, salah seorang kelompok tani lainnya mengungkapkan, rasa syukur akan kehadiran perusahaan di daerah mereka. Dengan bantuan perusahaan kini dirinya mampu mendapatkan perekonomian keluarga yang cukup.
"Di tanah seluas 2.000 meter awalnya saya menanam cabai, kol dan kopi. Hasilnya hanya dapat untuk memenuhi kebutuhan keseharian saja, namun setelah saya menanam jeruk selama 3 tahun ini, hasilnya sungguh luar biasa, tanah saya langsung ditawar untuk dibeli sebesar Rp 150 juta” jelas Jahutar.
Sementarabitu, Direksi Utama PT Toba Pulp Lestari (TPL), Tbk, Mulia Nauli menjelaskan, bahwasanya program CSR digulirkan bertujuan menyentuh langsung masyarakat baik secara sosial, budaya maupun ekonomi. Sehingga dampak positif keberadaan perusahaan langsung dirasakan oleh masyarakat, khususnya yang berdekatan dan bersinggungan dengan aktivitas perusahaan.
“Program CSR TPL bertujuan mengembangkan masyarakat sekitar secara sosial, budaya dan ekonomi sesuai dengan motto perusahaan Tumbuh dan Berkembang Bersama Masyarakat,” sebut Mulia Nauli dalam siaran persnya yang diterima, Jumat (24/2/2017). (TAp/rel)