Medan
(Pelita Batak):
Perayaan
Paskah Bersama Gereja Pentakosta Indonesia (GPI) Medan Bergabung (Unity) dengan
mengusung tema Maka Menangislah Yesus (Yohanes 11:35), berlansung sukses dan khidmat.
Seluruh jemaat diajak untuk membuang segala beban dan penghalang untuk datang
kepada Tuhan, sebagai mana Yesus Kristus yang telah mengalahkan kuasa maut
dalam kisah penyelamatan pada perayaan paskah.

Para hamba Tuhan mempersiapkan pelaksanaan perjamuan kudus
dalam rangka peringatan Paskah tahun 2022
Pengkhotbah,
Pdt B. Sihite,STh mengatakan bahwa dalam masa penderitaan yang dialami Yesus, Ia
menangis. Dalam kehidupan sehari-hari, sebagai pribadi manusia, seseorang
menangis bisa karena beberapa hal yaitu disebabkan karena kesedihan, karena
saat mendatapkan suasarana Bahagia atau Senang, bahkan ada yang menangis karena
pura-pura atau bersandiwara.
“Namun pada
saat Yesus menangis, bukan karena kepura-puraan atau alasan lainnya. Tetapi
Yesus menangis karena murid Yesus degil hatinya walaupun sudah Yesus Mengajar
Muridnya. Dia menangis melihat saudaranya sesuku bangsanya justru mengejek Dia,â€
kata Pdt. B. Sihite,STh dalam ibadha yang dilaksanakan di GPI Sidang Perumnas Mandala.
Dengan
kasih dan ketulusan, lanjutnya, Yesus menjawab semua keadaan itu. “Dalam Kuasa
Kebangkitan yang kita rayakan Yesus buktikan bahwa Lasarus bangkit oleh Kuasa
Roh Kudus sebagaimana Yesus bangkit mengalahkan keterbatasan daging, penyakit bahkan
kematian tidak dapat menahan kuasa Tuhan,†ujarnya.
Seluruh
jemaat diajak untuk meneladani kebangkitan Yesus, dengan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Yang pertama, orang percaya harus mampu membuang
keraguan yang menghalangi untuk dekat kepada Tuhan. Kedua, orang percaya harus mau
digerakkan oleh suara Tuhan, maju dan melangkah ke depan. Ketiga, melepaskan
ikatan dunia yang menghalangi untuk lebih giat lagi melakukan tugas pelayanan. Maka
orang percaya akan dimerdekakan dengan kebangkitan yang Yesus alami.
Kemudian,
Ketua GPI Medan Bergabung (Unity) Pdt. Drs. Tiras Parhusip,STh menekankan agar
seluruh jemaat mengamini firman yang telah disampaikan sebagai renungan paskah.
“Mari terima kesempatan yang Tuhan berikan bagi kita, untuk hidup dengan
harapan yang penuh kepada Tuhan, terlebih dalam situasi Covid-19 yang berkepanjangan
ini,†ujarnya.
Hadir dalam ibadah perayaan ini para Pendeta,
Guru Injil, Sintua dan pelayan lainnya serta jemaat dari sidang yang tergabung
di GPI Medan Bergabung. Sebagaimana disampaikan Pdt. Samuel Sitanggang, STh
selaku Ketua Panitia bahwa kebersamaan dalam pengharapan yang sama akan
membangun suatu komunitas orang-orang beriman yang berkualitas. (TAP)