KUNJUNGAN PAUS FRANSISKUS telah usai di Indonesia. PAUS menunjukkan kesederhanaan. Menumpang pesawat komersil dan menggunakan mobil yang tidak mewah selama di Indonesia. Menyapa semua orang yang dilewatinya, tanpa membedakan status, agama, suku, dan ras maupun anak-anak, muda, dewasa, dan tua.
Sulit untuk meniru PAUS. Keteladanan kemanusiaan betul-betul dilaksanakannya.
Bagaimana dengan kita?
Apakah bangga dengan kemewahan? Bangga dan sombong atas berkat yang Tuhan berikan? Bangga dengan kemewahan di tengah-tengah masyarakat yang miskin, kesusahan, dan papa?
Hedonisme (gaya hidup berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas) menjangkiti kehidupan umat manusia. Barang yang tidak perlu digunakan untuk menunjukkan kehebatan. Manusia sekitarnya memelas perut karena tidak makan.
Masih ingatkah seorang tukang ojek di Medan diduga meninggal karena kekurangan makanan?
Keugaharian (hidup sederhana dan berkecukupan) tertinggal karena manusia berlomba-lomba hidup hedonis. Pejabat tinggi, orang kaya yang mendapatkan kekayaan dengan tidak selayaknya menunjukkan hidup hedonis. Jangan pergunakan kekayaan untuk menindas orang yang miskin dan papa. Jangan pergukan hartamu membuat orang lain makin susah dan miskin. Orang yang miskin dan melarat tidak jauh dari orang kaya. Mereka ada di sekitarnya.
Suatu saat, semuanya itu akan berlalu. Ketika manusia sudah sombong di atas penderitaan manusia lainnya, Tuhan menegornya. Tuhan tidak berkenan dengan orang-orang sombong.
Ketika Tuhan memberi berkat, pergunakanlah itu dengan baik. Menjadi kaya tidak masalah, asalkan kekayaan itu bersumber dari yang benar. Bila seseorang diberi berkat yang banyak (kaya), jadilah berkat untuk orang lain. Manusia hanya bisa menggunakan berkat itu. Suatu saat, semuanya berkat itu akan berlalu.
Adakah yang tahu perumpamaan tentang seorang yang kaya raya? Dalam sekejap, hartanya ditinggalkannya.
Terima kasih atas kunjungan PAUS ke Indonesia.
Bekasi, 07/09/24
DJS'Bing