Medan (Pelita Batak):
Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 telah berlangsung di beberapa Cabang Olahraga. Jauh hari sebelum pembukaan yang dijadwalkan 8 September 2024, data ketersediaan tiket di situs PON2024.id telah habis hingga final disemua cabor bahkan tiket clossing seremonial dengan kapasitas 10.000 telah habis. Muncul tudingan PB PON bidang tiketing sengaja menghabiskan kuota, dan di lapangan tiket diperjual belikan.
Pengakuan Sahat Nasution kepada wartawan, Selasa (3/9/2024), bahwa dirinya yang hendak menonton pertandingan Futsal di Gor Mini yang sempat viral karena atapnya bocor saat hujan, tidak diperbolehkan masuk oleh penjaga pintu masuk ke gor futsal di Jl. Willem Iskandar, Medan. Namun saat Sahat mengatakan ingin menyaksikan kejuaraan, ada oknum yang mengaku punya tiket dan dibanderol Rp. 30.000.
"Aku pun terkejut, setahu saya nonton PON itu gratis. Tapi tadi ada yang nawarkan tiket, dia minta Rp. 30.000. Heran juga memang," ujarnya mengutarakan kekecewaannya.
Menanggapi hal ini, Ketua Pengurus Kota Pertina Medan Adol Frian Rumaijuk,STP.,MMA sangat menyayangkan jika hal itu benar-benar terjadi. PB PON menurutnya harus bertanggungjawab dengan kondisi ini.
"Kami dari cabor tinju juga sangat kecewa saat ini, karena saat kami cek di situs pon2024.id, tiket untuk kejuaraan tinju di Pematangsiantar tiket penonton sudah habis hingga final. Kami pun mungkin tidak akan bisa menyaksikan langsung, jika memang kondisi ini terjadi," kata Adol.
Ketika ditanya, apakah memang animo masyarakat untuk menyaksikan pertandingan olahraga sangat tinggi? Dia bahkan menampiknya, dan justru curiga jika ada oknum di PB PON wilayah Sumut yang sengaja memainkan kondisi ini. "Kita patut curiga, saya cek kawan-kawan masyarakat tinju di Medan belum ada yang sempat akses tiket seperti dicantumkan di situs itu. Sudah habis," ujarnya.
Adol kecewa dengan kondisi ini, karena keluarga atlet yang ingin hadir di venue akan kewalahan. Dia berharap Panitia Pelaksana Cabor Tinju akan membuat solusi. "Panpel harus membuat tiket atau akses tersendiri, di luar akses yang dibuat PB PON, karena kita curiga dengan situasi ini. Kepolisian juga harus mengusut oknum yang sengaja bermain di iven olahraga tertinggi ini," ujarnya.
Dia menyarankan agar Panpel PON Cabor tinju memberikan solusi bagi masyarakat tinju Sumut yang akan hadir menyaksikan langsung di lokasi kejuaraan.
Saat dikonfirmasi, Koordinator Venue Cabor Tinju, Sabam Manalu,SE.,MAP mengatakan pihaknya akan menindak tegas jika ada oknum yang sengaja memperjualbelilan tiket di venue tinju. "Ini adalah pesta rakyat, dan komitmen awal menyaksikan kejuaraan PON gratis. Dan memang ada pembatasan kapasitas venue, khususnya tinju. Namun kami tegaskan, tiket menonton hanya memvalidasi, bukam diperjualbelikan," tegasnya.(*)