Medan (Pelita
Batak):
Forum Diakonia
Dokter Sumatera Utara dan Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) rayakan
Paskah bersama ratusan penyandang disabilitas, Persatuan Tuna Netra Kristen
Sumatera Utara (PTKSU), Sabtu (30/4/2022). Acara dengan tema “Tak Terpisahkan
dari Kasih Allah (Roma 8 : 38-39)” yang digelar di Ruang Ziatun 1 GBI Rumah
Persembahan Jl. Letjen Jamin Ginting Km. 11,5 Simpang Selayang Medan itu
dihadiri Menteri Hukum dan HAM RI, Prof Yasonna H Laoly.

Koordinator Kemanusiaan YSKI drg. Annita bersama tim membantu warga penyangdang tuna netra saat menerima paket sembako
Penyandang disabilitas
menjadi prioritas dalam pelayanan paskah kali ini, yang juga mendapat apresiasi
dari Menteri Hukum dan HAM RI Prof. Yasonna H Laoly. “Harapan kami, melalui
paskah bersama ini kepedulian saling memperhatikan saling mendukung diantara
kita tidak terbatas hanya orang-orang yang seiman, karena Tuhan Yesus
mengajarkan kepada kita untuk mengasihi orang lain,” ujar Porf. Yasonna yang
saat itu juga hadir Gembala GBI Rumah Persembahan Pdt. Dr. Bambang Djonan,
Pembina YSKI Dr. RE Nainggolan,MM, Koordinator Kemanusiaan YSKI drg. Annita,
Ketua Panitia Dr. dr. Mangatas Silaen,MARS.,Sp.OG, Sekretaris panitia dr.
Agustina Siburian,Sp.M, Ketua Forum Diakonia Dokter Sumatera Utara, Dr. dr.
Horas Rajagukguk,Sp.B.FINACS, Dr. dr. Sahna Ginting,Sp.PK, para tokoh John Eron
Lumban Gaol, Jadi Pane, SPd,MM dan yang lainnya.

Penerima bantuan berupa kursi roda pada acara Paskah Bersama FDDSU, YSKI dan PTKSU
Pada kesempatan
itu, Prof. Yasonna juga menyampaikan pihaknya di Kementerian bersama instansi
terkait senantiasa berjuang untuk merumuskan perlindungan hak-hak para penyandang
disabilitas. “Kita tetap berupaya untuk memperjuangkan hak-hak saudara-saudara
kita, dari sisi hak asasi manusia khususnya penyandang disabilitas,” ujarnya
sembari mengungkapkan kekagumannya dengan kehadiran para penyandang disabilitas
yang memenuhi ruangan pertemuan tersebut.
Prof. Yasonna juga
memberikan motivasi bagi para penyandang disabilitas, agar mereka tidak
menyerah dengan keterbatasan yang ada. Banyak orang hebat yang berasal dari
orang-orang yang berkebutuhan khusus. “Kehebatan kalian adalah dapat melalui
masa-masa sulit dengan tetap berjuang dan Tuhan pastinya akan menolong,”
ujarnya.

Pemasangan alat bantu dengar kepada penyandang disabilitas oleh tim relawan YSKI
Ketua FDDSU Dr.
Horas Ragukguk mengatakan sejak dibentuknya pada 13 januari 2017, adalah bentuk
kebersamaan dokter Kristen yang ingin memberikan pelayanan di tengah
masyarakat. Forum ini dibangun untuk menjalin kebersamaan dan saling menopang sesama
dokter dan untuk masyarakat. Dalam penanganan Covid-19, FDDSU juga telah
membentuk Satgas Marturia Covid-19, dimana pelaksanaan pengadaan APD, prokes
dan vaksinasi hingga ke kepulauan Nias.
Kemudian dikatakan
Pembina YSKI, Dr. RE Nainggolan,MM bahwa sesuai dengan arahan dan dukungan dari
Pembina utama YSKI Pdt. Dr. Bambang Djonan pihaknya terus berupaya memberikan
perhatian kepada seluruh penyandang disabilitas dan juga masyarakat marjinal. “Semua
berkat dari Tuhan dan dukungan dan arahan dari Pembina utama kita, bapak Dr.
Bambang Djonan. Termasuk para donator yang terus mendukung kegiatan YSKI. Kami
berharap saudara kami sekalian penerima manfaat hari ini, akan tetap bersyukur
kepada Tuhan yang telah menjadikan orang-orang yang peduli kepada sesamanya,”
ujar mantan Sekdaprov Sumut itu. Perayaan paskah kali ini sangat menarik dari
tiga elemen yang mengambil bagian, yaitu dokter, YSKI dan masyarakat
disabilitas.

500 paket sembako untuk warga disabilitas
Dikatakan RE
Nainggolan, sebagaimana dikemukakan teoloh asal Jepang Kosuke Koyama, dalam
bukunya No Handle on The
Cross, teologi itu adalah teori kontekstual. “Bagaimana tologi itu mendarat
di bumi, memberi hatinya bagi manusia yang menderita dan membutuhkan
pertolongan. Tuhan memberikan dirinya untuk menolong manusia, dan sejatinya agar
manusia dapat memberikan pertolongan bagi sesamanya,” ujarnya. Harapannya,
dimasa mendapat upaya memberikan pertolongan bagi para masyarakat difabel,
marjinal dan terpinggirkan akan menjadi bagian dari upaya FDDSU.
Sementara itu,
Ketua Panitia Dr. dr. Mangatas Silaen,MARS.,Sp.OG, menyebutkan pihaknya sangat bersukacita
karena bisa bersama para penyandang disabilitas merayakan paskaah dengan
bersama memahami makna kebangkitan. “Kami sangat bersyukur, kami bisa merayakan
paskah bersama saudara kita penyandang disabilitas dan memaknai makna dair
kebangkitan Kristus,” ujarnya.
Juga dikatakannya,
lewat kegiatan ini terbuka peluang besar untuk lebih giat lagi berbagi untuk warga
peyandang disabilitas. “Terima kasih kepada teman-teman, pengusaha dan lainnya
yang mempercayakan kami melakukan kegiatan hari ini,” ujarnya sembari menyebutkan
ada 500 paket paskah berupa beras, minyak goreng, tepung, gula, susu, masker,
sendal dan uang transport. Selanjutnya 200 buah tongkat bagi warga tuna Netra,
23 alat bantu dengar dan yang lainnya.
Dr. Mangatas berharap,
dengan kepedulian berdasarkan kasih kebangkitan Kristus akan semakin memberikan
kerinduan bagi seluruh keluarga besar Forum Dokter Sumatera Utara untuk berbagi
di hari-hari berikutnya.
Pada kesempatan
itu, setelah mendapatkan paket paskah dan bantuan lainnya, para penyandang
disabilitas mengucapkan terima kasih kepada panitia dan donator. “Terima kasih
YSKI dan Forum Dokter Sumatera Utara,” teriak mereka dengan tulus.
Serangkaian dengan
kegiatan ini, sebelumnya juga dibagikan paket vitamin bagi anak dan ibu hamil
di pinggir rel Kereta Api Mandala. Acara ibadah paskah dengan pengkhotbah Pdt.
Dr. Bambang Djonan. Mengisahkan tokoh kemanusiaan dari India, Mahatma Gandhi
yang mengatakan ‘If all Christians acted like Christ, the whole world would be
Christians/Jika semya orang Kristen bertindak seperti Kristus, seluruh dunia
akan menjadi orang Kristen’. Maka gereja tidak hanya berbicara tentang keselamatan,
namun buah dari keselamatan itu harus memberi dampak bagi orang lain bahkan
seluruh suku bangsa.(TAp)