Usai Demo Bupati Taput, Mantan Ketua KPK Tumpak H Panggabean Pantau Tindak Lanjut Penutupan Kafe di Tarutung

Administrator Administrator
Usai Demo Bupati Taput, Mantan Ketua KPK Tumpak H Panggabean Pantau Tindak Lanjut Penutupan Kafe di Tarutung
Dok
Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean bersama Freddy Hutasoit Wartawan Pelita Batak ,saat berbincang bincang seputar apa yang terjadi perkembangan di Kabupaten Tapanuli Utara

Taput(Pelita Batak): Masyarakat Tapanuli Utara pada khususnya masyarakat Tarutung,Pahae dan Siatas Barita memberikan apresiasi kepada mantan Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean atas demonstrasi yang dipimpinnya pada Senin 17 Oktober 2016, yang meminta kepada pemerintah agar kafe yang ada di Kota Tarutung,Siatas Bari dan Pahae secepatnya ditutup.

 

"Sebab cafe tersebut berbau prostitusi,sementara Tarutung dan Siatas Barita merupakan kota Wisata Iman," kata Pardamean Pasaribu salah satu Tokoh Pemuda Kecamatan Tarutung kepada Pelita Batak, Rabu 19 Oktober 2016. Menurutnya, sudah berapa kali diminta kepada pemerintah agar cafe remang -remang ditutup,sebab ada dugaan berbau prostitusi. Akan tetapi tetap tidak ada tindakan yang dilakukan, bahkan adanya yang terjadi adanya keberpihakan dari oknum tertentu.

 

Akhirnya mantan Ketua KPK turun tangan ikut demonstrasi ke Kantor Bupati, dan itupun sesuai ajakan masyarakat Tarutung, Siatas Barita dan Pahae. Sebab selama ini telah meresahkan,serta merusak nama Kota Tarutung sebagai Wisata kota rohani.

 

Sebagai putra Simasom Kecamatan Pahae, Tumpak Panggabean telah melihat sendiri apa yang terjadi di daerahnya. Dia ketepatan mengikuti acara pesta gereja.  Usai unjuk rasa, akhirnya Bupati Taput memerintahkan Satpol PP agar menutup semua kafe yang beroperasi.

 

Di tempat yang berbeda, mantan Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean kepada Pelita Batak di Bandara Silangit,Selasa 18 Oktober 2016 mengaku telah melihat sendiri apa yang terjadi, banyaknya cafe remang-remang yang buka di daerah Kota Wisata rohani. Apalagi terletak di sepanjang jalan Pancurnapitu Siatas Barita sampai Pahae, banyak kafe buka di sana,dan itu telah mencederai Kota Tarutung dan Siatas Barita sebagai Kota Wisata Rohani.

 

Oleh karena itu dia meminta kepada Pemerinta,agar Cafe tersebut di tertibkan,dan bahkan ditutup saja, sebab ini telah melanggar ketentuan,yakni "Tarutung adalah Kota Wisata Rohani,bukan Kota kafe remang-remang dan ini akan tetap saya pantau,dan kita harus benar-benar menjadikan Tarutung itu Kota Wisata Rohani," serunnya.(FH)

Komentar
Berita Terkini