Serdangbedagai (Pelita Batak) :
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) HT Erry Nuradi memperingati Hari Nusantara ke-17 tingkat Provinsi Sumatera Utara di Pantai Sri Mersing, Kabupaten Serdang Bedagai, Selasa (20/12/2016).
Hadir Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Soekirman dan jajaran, Ketua TP PKK Provsu Evi Diana Erry, Kadis Kelautan dan Perikanan Provsu Zonny Waldi, FKPD Sumut dan FKPD Sergai, ratusan nelayan dan masyarakat lainnya.
Gubsu Erry membacakan pidato tertulis Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan deklarasi Djoeanda pada 13 Desember 1957 merupakan tonggak bagi penyatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang utuh, dan diantara pulau yang satu dengan yang lain tidak terdapat laut internasional.
Sehingga melalui pernyataan diri sebagai Negara Kepulauan, maka laut bukan pemisah tetapi pemersatu bangsa. Melalui Deklarasi Djoenda ini pula, maka prinsip-prinsip wilayah laut negara kepulauan kemudian diterima, sehingga wilayah laut Indonesia bertambah luas menjadi kurang lebih 5,8 juta km2. Tanggal 13 Desember kemudian ditetapkan sebagai Hari Nusantara oleh Presiden RI kelima Ibu Megawati Soekarnoputri melalui Keppres No.126 Tahun 2001.
Sebagai negara kepulauan yang terbesar di dunia, sebagian besar wilayah Indonesia, hampir 75%, merupakan laut. Laut yang demikian luasnya itu memiliki kandungan potensi yang luar biasa berupa ikan, terumbu karang, rumput laut, hutan bakau, bahkan sumber energi yang dapat dibangkitkan dari gelombang, pasang surut air laut, dan lain-lain yang dapat menjadi alternatif bagi sumberdaya di daratan yang sudah semakin terbatas.
Momen Hari Nusantara, selain bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari yang hidup di negara kepulauan bercirikan nusantara, juga dimaksudkan untuk mengubah mindset terhadap ruang hidup dan ruang juang dari matra darat menjadi matra laut, serta meningkatkan pemahaman wawasan kelautan kepada masyarakat. Hal ini tentunya ditujukan untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mampu mengelola potensi sumberdaya alam laut bagi kesejahteraan masyarakat, sebagaimana visi pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Sementara, Gubsu HT Erry Nuradi menyebutkan laut merupakan sumber mata pencaharian nelayan kita. Sumber daya ikan semakin melimpah dan dapat dinikmati oleh seluruh nelayan Indonesia. "Ini harus kita jaga bersama. Tidak hanya masalah pencurian ikan, tetapi keasrian terumbu karang, ikan-ikannya, abrasi laut juga kita jaga, jangan sampai itu terjadi. Cintai dan jaga laut kita," tandas Erry.
Dalam kesempatan itu, Gubsu Erry menyerahkan secara simbolis bantuan untuk nelayan dan klaim asuransi nelayan. Gubsu Erry bersama istri dan Bupati Soekirman juga melakukan penghijauan dengan menanam bibit pohon bakau dibibir pantai.(TAp)