Pedagang Tahu Gantung Diri Karena Tak Kuat Ditinggal Istri

Administrator Administrator
Pedagang Tahu Gantung Diri Karena Tak Kuat Ditinggal Istri
analisa
Jasad korban disemayamkan di rumah duka, Selasa, 18 Oktober 2016

Medan (Pelita Batak) : Tidak kuat menghadapi beban hidup seorang diri, Erwin Syahputra alias Puput (27), pedagang tahu di Pasar VIII Tembung, tewas gantung diri di dapur rumahnya di Jalan Jati, Gang Jati I, Dusun X, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Selasa subuh, 18 Oktober 2016.

Jasad korban pertama kali didapati oleh adik kandungnya yang merupakan mahasiswa Universitas Medan Area (UMA), Agus Dermawan (18).

Sore itu, Agus baru pulang kuliah dan hendak masuk ke rumah orang tuanya yang ditempati bersama korban. Awalnya Agus sempat mengetuk dan meneriaki dari luar rumah karena pintu terkunci. Lama tak mendapat respon, Agus pun memilih masuk lewat jendela samping rumahnya.

Abang kandungnya sudah meregang nyawa di dapur dengan kain panjang. Korban menuliskan permintaan maaf kepada orang tua dan anaknya di dinding dapur rumahnya di dinding dengan kapur tulis.

"Puput minta maaf ya mak. Selama ini Puput udah banyak nyusahin mamak. Untuk apa hidup buat malu, gak berguna dan nyusahin. Inilah yang terbaik. Puput minta tolong ya mak, jangan ribut-ribut. Semuanya udah selesai. Maafkan ayah ya nak, ayah sayang dan semuanya aku minta maaf harus mati disini," tulisnya menggunakan kapur putih.

Temuan itu pun semakin membuat haru dan pilu keluarganya. Warga yang mendengar jeritan Agus, langsung mendatangi rumah korban. Selanjutnya kepala dusun setempat melapor kasus ini ke Polsek Percut Sei Tuan.

Agus dan keluarganya mengatakan, korban diduga nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri lantaran tak mampu menghadapi hidup seorang diri pasca ditinggal istrinya yang merantau ke Malaysia.

"Kurasa stres dia (korban) Pak, karena istrinya sudah lima bulan pergi bekerja ke Malaysia," kata Agus di rumah duka.

Selain karena ditinggal istrinya, keluarga dan tetangga juga menduga kalau korban tambah nekat mengakhiri hidup lantaran faktor ekonomi.

"Bolak balik dia pinjam uang kemana-mana, tapi usaha jualan tahunya terus bangkrut," ucap keluarga.

Kepala Dusun X, Hamzah, juga mengatakan hal yang sama.

"Memang selama ini korban nggak pernah terdengar ada masalah. Tetapi semenjak istrinya pergi ke Malaysia, dia ku rasa stres. Ditambah lagi usahanya bangkrut," tutur Kadus, Hamzah.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Hendrik Temaluru mengatakan, keluarga korban telah menerima keadaan tersebut secara ikhlas.

"Atas permintaan keluarga, jasad korban tidak dilakukan autopsi dan pihak keluarga bersedia membuat surat pernyataan tidak keberatan atas tewasnya korban dan sudah jelas gantung diri, pungkasnya. (R4/analisa)

Komentar
Berita Terkini