Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI) Merilis Kegiatan Sepanjang Tahun 2016

Administrator Administrator
Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI) Merilis Kegiatan Sepanjang Tahun 2016
Ist
FBBI
Jakarta(Pelita Batak): Detik-detik pergantian waktu, Tahun 2016 tinggal hitungan hari, sebagai organisasi kemasyarakatan Orang Batak, Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI) merilis kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai berikut dibawah ini.

 

1.RAPAT KERJA NASIONAL I (RAKERNAS I) FBBI

 

Tanggal 9-10 Januari 2016. Rapat kerja Nasional I FBBI dilaksanakan di Hotel Rogate, sebagai FBBI Centre yang ditetapkan oleh DPP. Rakernas ini dihadiri oleh seluruh DPD dan DPC yang ada di Sumatra Utara. Sebagai Rapat kerja Nasional yang pertama, telah dilaksanakan Fokus Group Diskusi ke tiga, dengan Tema Pengembangan Peternakan di Bonapasogit.

 

Tema ini, dipilih karena adanya informasi dari HKTI sumbangan bibit Sapi dari Australia. DPP FBBI memandang perlu kajian dan pengenalan bagi fungsionaris FBBI di daerah guna turut serta persiapan manakala ada yang dapat dikelola masyarakat binaan FBBI. Informasi terakhir, bahwa bibit ini belum ada pada Tahun 2016, sementara calon Lokasi sudah dijajaki di beberapa daerah Sumatra Utara seperti Simalungun, Humbahas, Tobasa, Pematang Siantar dan Sergei. Sekalipun ada masyarakat yang kecewa, namun biarlah usaha FBBI sudah tercatat betapa besarnya perhatian DPP guna memikirkan keikut sertaan dalam usaha peternakan ini.

 

Sebagai pengingat, FGD I bertemakan Persiapan Bangso Batak menghadapi MEA. FGD II bertemakan Kemiskinan di Bonapasogit dan Jalan Keluarnya. FGD III tentang Pariwisata di Kawasan Danau Toba.

 

2.KONSOLIDASI INTERNAL

Rakrenas pertama ini mencatat keberhasilan dalam melakukan konsolidasi organisasi, dengan terbentuknya DPD di beberapa Propinsi seperti : Propinsi : DKI, Riau, Bali, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Aceh, Banten, Kepulauan Riau. Sedangkan Care taker yang sudah diangkat adalah Jawa Timur, Sulawesi Utara, Jawa Barat. Daerah yang sudah dijajaki, menunggu kesiapan personalia adalah Papua, Papua Barat, Yogyakarta dan Lampung. Sedangkan DPC yang sudah terbentuk masih didominasi oleh Sumatra Utara, yaitu Kota Medan, Kabupaten Tobasa, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Sergei, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Padangsidempuan, Kota Sibolga, Kota Pematang Siantar dan Kab Simalungun. Sedangkan Care Taker yaitu di Kota Binjai dan Kabupaten Langkat. Sedangkan DPR (Dewan Pengurus Ranting), telah terbentuk di Sigolang dan Bah Sidua-dua.

 

Dari DPD diatas, dilaporkan belum semuanya berjalan roda organisasinya akibat kendala-kendala Sumber Daya Manusia yang belum lengkap, atau kendala keterbatasan keuangan atau alasan yang lain. Beberapa yang sudah berjalan rutin adalah Bali, Sumatra Utara, Riau dan Sumatra Selatan. Selebihnya tetap masih tahap konsolidasi dengan pergantian Ketuanya, seperti DPD FBBI DKI Jakaarta. Semoga tahun 2017, konsolidasi ini bisa dirampungkan dengan baik dengan mengharap agar fungsionaris yang sudah diberikan Surat Keputusannya bisa bekerja lebih fokus dan optimal.

 

3. KERJASAMA FBBI DENGAN LEMBAGA LAIN

Kerjasama DPP dengan Lembaga Organisasi Batak lainnya, telah dijalankan oleh Ketua Umum dan Sekjen selaku posisinya yang dapat mewakili ke dalam dan keluar.

 

Ketua Umum dan Sekjen secara bersama sama atau sendiri-sendiri, bekerjasama dengan beberapa organisasi yang memperjuangkan kemajuan Bonapasogit. Seperti :

a.YPDT (Yayasan Pecinta Danau Toba), dengan FGD tentang Habatahon. Rencananya diskusi dilakukan secara bergantian, di sekretariat YPDT dan Sekretariat FBBI. Mengingat sekretariat FBBI waktu itu belum ada maka belum terlaksana giliran di FBBI.

 

b.MARHUDANTARA, Masyarakat Hukum Adat Nusantara yang dipimpin oleh DR. HP. Panggabean, SH. Sebuah lembaga yang fokus pada usaha memperjuangkan lembaga adat untuk kelestarian masyarakat adat, hutan adat dan kewenangan lembaga adat. Seminar Nasional yang dihadiri oleh seluruh Lembaga Adat di Indonesia di Gedung DPR/MPR. Ketua Umum FBBI menjadi salah satu narasumber dan peserta diwakili oleh Djalan Sihombing,SH, Dr.(C) Liberty Simbolon dan Jhohannes Situmorang, SH.

 

c.Perkumpulan Komunitas ERDT (Ekonomi Rakyat Danau Toba), dengan program terpadu pengembangan peternakan Babi dan diskusi dilaman WA ERDT. Aktif mengikuti ERDT baik secara pribadi maupun fungsionaris : Ronsen LM Pasaribu, Djalan Sihombing, James Panjaitan dan Mangasi Panjaitan.

 

d.Yayasan Percepatan Pembangunan Danau Toba, dipimpin oleh Dr. Laurencius Manurung. Kerjasama yang dilakukan, bersifat informal, pertemuan-pertemuan informal di berbagai kesempatan dan sepakat akan bekerjasama dengan FBBI dihari yang akan datang.(R2)

 

Komentar
Berita Terkini