Mitra dan Pekerja TPL Aksi, Berikut Ini Tuntutannya

Administrator Administrator
Mitra dan Pekerja TPL Aksi, Berikut Ini Tuntutannya
ist | Pelita Batak
Aliansi Masyarakat Berastu Sumatera Utara melakukan aksi di Kantor DPRD Tapanuli Utara pada Rabu (29/10/2025). Menyampaikan tuntutan sekaitan dengan keberadaan Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).

Toba (Pelita Batak):

Aliansi Masyarakat Berastu Sumatera Utara melakukan aksi di Kantor DPRD Tapanuli Utara pada Rabu (29/10/2025). Menyampaikan tuntutan sekaitan dengan keberadaan Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).

Massa yang merupakan gabungan dari buruh PT Toba Pulp Lestari (TPL) dari buruh Sektor Aek Nauli, Habinsaran, Tele, Aek Raja, dan TAS (Sidempuan). Mereka menuntut Ephorus HKBP mundur dari jabatannya karena bukan lagi menjadi seorang pembawa damai tapi malah memperkeruh suasana dan dinilai dapat mengancam keberlangsungan pekerjaan mereka. Juga meminta eforus mengklarifikasi pernyataannya terkait seruan penutupan TPL.

Dengan menggunakan kendaraan truk dan minibus, mereka bergerak menuju Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara, tempat Viktor Tinambunan melakukan kegiatan bersama para pendeta HKBP.

Menurut keterangan Maju Butarbutar dan Ternama Sitorus, mereka melakukan aksi damai karena mereka kesal dengan pernyataan Ephorus HKBP Viktor Tinambunan dan Pdt Jurito Sirait yang mengatakan bahwa pekerja TPL adalah siallang rimarima (pemakan makanan sisa), jampurut (kata kasar dalam bahasa Batak).

Menurut Maju Butarbutar, atas permintaan Bupati Tapanuli Utara dan Kapolres Tapanuli Utara, aksi damai dialihkan ke Kantor DPRD Taput dan disambut langsung Bupati Taput, Jonius Taripar Hutabarat, Kapolres, AKBP Ernis Sitinjak, S.H., S.I.K dan Dandim 0210/TU Letkol Kav Ronald Tampubolon, SH, M.Han dan dua orang pendeta yang merupakan utusan Ephorus HKBP.

Beberapa orang perwakilan aksi berdialog bersama mereka dan berlangsung cukup lama. Ribuan massa bertahan di bawah terik matahari sembari orasi menyerukan tuntutan ganti Ephorus HKBP, pecat Pdt Jurito Sirait dan meminta Ephorus kembali kepada tupoksinya sebagai pemimpin gereja dan menyerukan agar HKBP dikembalikan fungsinya sebagai gereja yang melayani bukan dilayani dan dijauhkan dari segala bentuk penyimpangan kekuasaan. Dikutip dari MataTeliga.com, berikut isi tuntutan mereka yang mereka sebar sepanjang jalan:

  • Gereja harus menjadi ruang kebenaran, keadilan dan kasih, bukan arena politik internal atau kepentingan pribadi.
  • Hentikan penghakiman terhadap pendeta yang tidak sejalan karena setiap pendeta dalam HKBP memiliki hak Teologis dan kebebasan pastoral selama tetap dalam koridor ajaran HKBP.
  • Jangan menganggap HKBP sebagai kepemilikan pribadi maupun golongan.
  • Ephorus adalah amanah yang bersifat temporer dan harus diperganggungjawabkan kepada jemaat dan Tuhan.
  • Memohon kepada pemerintah daerah dan pusat agar menyelesaikan konflik yang saat ini terjadi di lapisan masyarakat.
  • Memohon kepada Ephorus menghentikan politik adu dombanya kepada masyarakat.
  • Keberadaan perusahaan dan investor sangat berguna untuk menambah dan memperbaiki perekonomian masyarakat Toba.

Aksi berlangsung damai dan dibawah pengawalan TNI, Polda Sumatera Utara, Polres Tapanuli Utara dan Satpol PP. Para aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib.(*)

Komentar
Berita Terkini