Dr RE Nainggolan Sampaikan Ucapan Terimakasih Warga Sumut Kepada Presiden dan Harapannya

Administrator Administrator
Dr RE Nainggolan Sampaikan Ucapan Terimakasih Warga Sumut Kepada Presiden dan Harapannya
Dr RE Nainggolan MM saat menyampaikan sambutan di hadapan presiden Joko Widodo dan para menterinya.
Pelita Batak :

Besarnya perhatian pemerintahan di era presiden Joko Widodo terhadap pembangunan di Sumut memberikan harapan yang besar akan terjadinya peningkatan taraf hidup dan perekonomian daerah. Terbukti, bandar udara Silangit yang sejak lama sepi kini sudah ramai dikunjungi masyarakat, infrastruktur yang semakin diperbaiki, dan perhatian untuk pembangunan kawasan Danau Toba yang begitu besar.

"Bapak presiden, saat ini ada harapan yang semakin menggembirakan bagi kami, karena Bapak memberikan perhatian yang sungguh-sungguh bagi daerah ini," kata Dr RE Nainggolan Founder RE Foundation di hadapan Presiden Joko Widodo, Menteri Maritim dan sumber Daya Jend (purn) TNI Luhut B Panjaitan, Gubernur Sumut HT Erry Nuradi Msi dan masyarakat di Inna Hotel, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumut, dalam acara kunjungan kerja Presiden RI, Sabtu (20/8/2016). Dr RE Nainggolan MM didaulat mewakili masyarakat Sumut dan 10 kepalah daerah se kawasan DAS Asahan untuk menyampaikan hal itu langsung di hadapan presiden Jokowi.

Menurut RE Nainggolan, kecintaan Presiden Jokowi terhadap Sumut tidak sebanding dengan yang dapat diberikan daerah ini sendiri. "Bapak begitu sungguh-sungguh mencintai kami, kami belum bisa memberikan kecintaan itu. Kami belum bisa bersungguh-sungguh bekerja keras seperti apa yang Bapak lakukan begitu luar biasa. Dan belum pernah saya dengar ada seorang presiden di republik ini yang tinggal selama tiga malam di daerah kawasan Danau Toba. Terimakasih Bapak Presiden," katanya. Untuk itu, jika dalam pemilihan presiden yang lalu 97 masyarakat Sumut memilih presiden Jokowi, justru akan semakin besar di Pilprea mendatang.

Namun, demikian pun dengan jujur dan dengan memohon maaf RE Nainggolan mengatakan bahwa di daerah ini masih banyak masyarakat yang miskin. Lingkungan yang masih mengalami kerusakan, penganguran yang cukup banyak karena tidak adanya lapangan pekerjaan. Kini, hal-hal endemik semakin mengalami kepunahan. Seperti kemenyaan (haminjon) telah mengalami ambang kepunahan karena ulah oran-orang yang tidak bertanggungjawab, tanam pinus merkusil salah satu tanaman terbaik di dunia telah mulai habis. Demikian halnya dengan populasi ihan batak yang semakin punah di perairan Danau Toba.

"Kemenyaan yang hanya ada di sejumlah daerah di sumut kaki yakini adalah juga yang dibawa orang-orang majus ketika Yesus lahir yang tertulis dalam alkitab," katanya.

Pada sisi lain, ketika PT Inalum yang sebelumnya merupakan proyek kerjasama pemerintah Jepang dengan pemerintah Indonesia, daerah masih memperoleh iuran tahunan atau annual fee. Dan ketika ada gambaran atau informasi bahwa PT Inalum itu akan dimiliki secara utuh oleh Indonesia, masyarakat sangat gembira  bersukacita karena penerimaan mereka akan semakin beasar. "Tetapi apa yang terjadi, ketika dengan pemerintah Jepang, sepuluh pemerintah daerah memperoleh iuran tahunan, tetapi setelah PT Inalum milik pemerintah negara Indonesia, kami daerah ini tidak lagi memiliki apa-apa. Ada satu legenda di tanah Batak, Situan Nagundong yang menggambarkan naripe mattak tugo do amang nasosohot martuhohon, naripe mattak saong do nasodohot marsaonghon, yang hirearkinya ialah bahwa dia yang membawa makanan tapi tidak ikut makan, dan dia yang membawa payung tidak ikut menikmati payung justru kehujanan," ujarnya.

Itulah gambarannya, RE Nainggolan menyampaikan kiranya Presiden  memberikan kepada daerah iuran tahunan air pemukaan, dana lingkungan, dan sejauh mungkin dapat memperoleh saham dari PT Inalum. Agar dengan demikian, daerah ini dapat memperoleh dana untuk dapat memberikan perhatian pengentasan kemiskinan, dan perbaikan lingkungan, serta pembukaan lapangan kerja. (TAp)
Komentar
Berita Terkini