Rakornas Borsak Sirumonggur Sa-Partobi

PBSS Siapkan Calon Pemimpin yang Memahami Budaya Batak

Administrator Administrator
 PBSS Siapkan Calon Pemimpin yang Memahami Budaya Batak

Pelita Batak :
Pengamat Politik dan Peneliti Senior LIPI, Prof. Siti Zuhro mengatakan Pomparan ni Borsak Sirumonggur Sihombing (PBSS) harus mempersiapkan generasi muda yang memahami budaya  untuk menempati posisi-posisi strategis.

"Apakah nantinya PBSS sebagai ormas yang memuliakan dan mengedapankan nilai nilai kearifan lokal siap menjadi sarana persemaian kader-kader bagi calon pemimpin bangsa atau sekedar pegayuban biasa saja,” kata Siti Zuhro dalam diskusi bertemakan Peluang dan Tantangan Pomparan ni Borsak Sirumonggur Sihombing Lumbantoruan Boru Dohot Bere Sa-Partobi di Gedung YTKI, Jakarta, Sabtu (20/8/2016). Diskusi tersebut dimoderatori oleh Dr. Emrus Sihombing.

Rakornas PBSS dengan tema: “Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun” ini dihadiri, antara lain, mantan Bupati Humbang Hasundutan Maddin Sihombing, Pengusaha Totalindo Donald Sihombing dan Mayjen TNI (Purn) Tulus P Sihombing.

Siti Zuhro menyarankan agar PBSS tetap meneruskan perjalanannya sebagai ormas dengan memuliakan nilai-nilai budaya sendiri dan mempromosikan kader-kader handal sendiri ditengah-tengah bangsa yang sedang mengalami kemorosotan nilai-nilai budaya.

Sementara itu, Ketua Panitia, St. Dr. Edward H. Lumbantoruan, MM, mengatakan organisasi ini sudah  berdiri sejak delapan tahun lalu. Kemudian Juni 2016, kata  Edward, organisasi PBSS telah ditetapkan menjadi ormas oleh Kementerian Hukham.

“Rakornas ini juga digunakan sebagai media sosialisasi kepada semua anggota dan pengurus PBSS sedunia tentang perubahan AD ART ,” kata Pengajar dan Peneliti dari LIPI ini.

Edward berharap melalui rakornas ini terbangun kesepakatan dalam berbagai aspek.  Dalam aspek politik, dia mencontohkan ketika pilkada nanti calon kepala daerah yang bermarga Lumbantoruan tidak boleh lebih dari satu calon.

Juga, aspek ekonomi, lanjut dia, disini banyak pengusaha dan potensi ekonomi yang bisa dikembangkan. Contohnya, Humbang Hasundutan masih banyak lahan menganggur dan pengembangan SDM.

Sementara Ketua PBSS, Ir. Elisa Lumbantoruan, menjelaskan empat poin penting yang dibicarakan rakornas yang diperdalam dalam komisi pengembangan SDM, pengembangan ekonomi dan bisnis, organisasi dan sosial politik.

Terkait komisi pengembangan SDM, Elisa menerangkan PBSS tengah melakukan konsep ‘Universitas Borsak Sirumonggur’ (UBS).

“Universitas ini tidak berkaitan bangunan fisik yang berada dalam suatu tempat. Namun lebih kepada memberikan beasiswa kepada keturunan Borsak Sirumonggur untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik,” jelas mantan Direktur PT Garuda Indonesia ini.

“Semua generasi muda yang tergabung dalam Universitas Borsak Sirumonggur akan terus kita bina dengan memberikan juga pendalaman sistem nilai budaya Batak,” imbuh dia.

Terkait komisi politik, Elisa mengatakan selama ini pengurus PBSS membatasi diri untuk tidak masuk kepada ranah politik.

“Tapi kini kita masuk kesana. PBSS akan mendorong dan memfasilitasi para kandidat dari Borsak Sirumonggur yang ingin mendapatkan posisi jabatan publik,” pungkas dia.

Sedangkan Ketua Dewan Pengawas PBSS, St. Rotua Sihombing, mengamati perkembangan PBSS selama delapan tahun semakin membaik. Juga, generasi muda sudah turut ambil peran dan memberikan masukan dalam PBSS. “Ini patut kita syukuri,” kata dia.

Anggota PBSS, Djalan Sihombing SH, menambahkan perhimpunan marga-marga harus cermat dan bijak ketika masuk ke ranah politik agar perhimpunan ini tidak pecah karena persoalan politik seperti dalam pemilihan legislatif maupun pemilukada.

“Manakala satu marga yang sama punya lebih dari satu orang calon di pemilukada atau legislatif, maka bisa timbul masalah bila perhimpunan marga tersebut dukung-mendukung. Jika itu terjadi, lebih baik perhimpunan tidak ikut campur atau lebih baik netral sebagai lembaga,” tegas Ketua Komisi Hukum DPP PIKI dan juga Sekjen FBBI (Forum Bangso Batak Indonesia) ini.

Sesi diskusi kedua dalam Rakornas berbicara tentang “Menangkap Peluang Bisnis Perubahan Akta AD ART PBSS dengan narasumber Donald Sihombing, BSCE, dan moderator Benyamin Lumbantoruan.

Donald Sihombing, Pengusaha dan Pemilik PT Totalindo, menegaskan kepada PBSS, khususnya generasi muda, keberhasilan usaha seseorang tidak ditentukan modal semata.

“Keberhasilan ditentukan, pertama, hubungan kita dengan Tuhan. Kedua, kemampuan (skill). Ketiga, kejujuran dan kerja keras. Itulah yang saya alami dan jalankan dalam keseharian hidup hingga bisa sukses hingga saat ini,” urainya. (R1)
 

Komentar
Berita Terkini