Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TC UGGP) Mau Dibawa Kemana oleh Provsu?

Oleh : Dr.Wilmar E.Simandjorang, Dipl_Ec.,M.Si. Direktur Pusat Studi Geopark Indonesia/Penggiat Lingkungan dan Pariwisata Kawasan Danau Toba
Administrator Administrator
Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TC UGGP) Mau Dibawa Kemana oleh Provsu?
Ist|PelitaBatak
Dr. Wilmar E Simanjorang

MENCERMATI pemberitaan tentang diangkatnya GM dan para manager bawahannya di masmedia akhir-akhir ini kami jadi terpaksa untuk memberi catatan pasang surut GEOPARK KALDERA TOBA dari segi kepemimpinan, Kinerja yang diuraikan berikut ini factor keberhasilannya sangat tergantung dari bentuk kelembagaannya dengan kepemimpinannya. Selintas inilah perilaku organisasi yang diteliti semenjak keberadaan Geopark Kaldera Toba adalah sebagai berikut

1. Kinerja Inspiring Geopark Toba.

Untuk menjalankan misi pembangunan berbasis Geopark yakni Memuliakan Bumi dan Mensejahterahkan Masyarakat, yang sudah banyak berhasil diterapkan diberbagai negara, maka oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dibentuklah kelembagaan yang disebut Tim Percapatan Geopark Kaldera Toba yang dipimpin Dr.Sabrina Dali Munthe. Hasil kinerja lembaga bentukan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ini pada tahun 2015 diputuskan dalam konfrensi Asia Fasifik Global di Sanin, Kaigan, Jepang Geopark Kaldera Toba gagal masuk Global Geopark Network (GGN)

2. Kinerja BP GKT Pasca Kegalan tahun 2015.

Dan bertolak dari kegagalan di atas maka dibentuklah kelembagan oleh Gubernur Sumatera Utara dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara dan diikuti : 34 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba Provinsi Sumatera Utara dan untuk melaksanakan semua yang dipersyaratkan oleh GGN dibentuklah kepengurusan dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor :188.44/5/KPTS/2016 tanggal 7 Januari 2016 dengan menujuk Ir.Alimin Ginting seorang profesional dibidangnya yang diharapkan mampu mengerjakan kelima Recomendasi Unesco. Namun dapat dicatat ditetapkannya kelembagaan pada tanggal 15 Agustus 2015 sampai dengan ditetapkannya kepengurusan pada tanggal 7 Januari 2016 hampir memakan 5 bulan lamanya baru ada kepengurusan, dan pada masa inipun tidak berhasil menjadi Toba Caldera Unesco Global Geopark.

3. Kemudian dari kegagalan ini pemerintah pusat membentuk Tim Percepatan yang dinahodai pejabat Kementerian Pariwisata dan pada Tingkat Provinsi dibentuk juga Tim Percepatan Geopark Kaldera Toba yang langsung dipimpin oleh Wakil Gubernur, dan kemudian menjelma menjadi kelembagaan bentuk GM yang dipimpin oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup. Atas perjuangan Panjang dan berliku dari berbagai pihak baik, 8 Tingkat Kabupaten, kemudian Tingkat daerah Sumatera Utara maupun Pemerinta Pusat dan keterlibatan Presiden Joko Widodo pada tanggal 10 Juli 2020 oleh Unesco pada pemberian pengakuan menjadi TOBA CALDERA UNESCO GLOBAL GEOPARK walaupun masih dengan 6 Rekomendasi Unesco.

4. Kinerja TC UGGp Setelah Menyandang status TOBA CALDERA UNESCO GLOBAL GEOPARK.

Untuk mempertahankan status UNESCO dan menterjemahkan 6 Rekomendasi Unesco ditetapkan kelembagaan Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Sumatera Utara Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark secara resmi tahun berikutnya baru dikukuhkan oleh pemerintah Provinsi Sumatera Utara sesuai dalam SK Gubernur Sumatera Utara disela menggelar rapat kerja pada tanggal 28-29 Januari 2021 bertempat di Wisma Pemprovsu Pora-pora di Parapat Kabupaten Simalungun.

Hasil dari kepemimpinan yang murni birokrat sejati selama menyandang TC UGGp diberi YELLOW CARD oleh Toba Caldera Unesco Global Geopark pada sidang tanggal 4-5 September 2023 di Maroko. Kemudian secara resmi telah disampaikan oleh UNESCO melalui surat Ref: SC/EES/EG/24/149 tanggal 28 Mei 2024 Kepada Pemerintah Indonesia c.q Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark(BP TC-UGGp).


5. Kinerja TC UGGp Setelah Menyandang Kartu Kuning.

Pada tanggal 22 Februari 2024 terbit Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 2024 Tentang Pengelolaan Toba Caldera Unesco Global Geopark, tetapi kurang disosialisasikan dan pengangkatan personal sesuai dengan yang diamanatkan oleh Per Gubsu tesebut baru dilakukan akhir tahun 2024 dan ditetapkan GM dan para managernya akhir bulan Januari 2025.

Mencermati personal hasil seleksi Januari 2025 ini sepertinya kurang memberi harapan sesuai filosofi dan pradigma GEOPARK, karena yang melakukan seleksi bukan ahlih di bidang geopark dan PROVSU tidak melibatkan para penggiat TC UGGp yang sudah berpengalaman dibidangnya puluhan tahun . Personil yang ditetapkan apabila dikuti jejak rekan digital tentu hasilnyapun adalah personal yang kurang dikenal jejak rekamnya di bidang Geopark.

Mengingat tenggang waktu melaksanakan perbaikan yang diberikan oleh UNESCO untuk memperoleh Green Card adalah terhitung 1 Januari 20024 s/d 31 Desember 2025. Dan waktu yang diberikan ini kurang dioptimalkan selama satu tahun dengan semestinya kurang melakukan kegiatan dengan sebaik-baiknya. Perlu diketahui bahwa UNESCO perlu melihat laporan kemajuan sebelum revalidasi pada September 2025 mendatang untuk mengetahui apakah sudah melakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi UNESCO atau tidak. TC-UGGp akan punya sertifikat 2024-2025 jika berhasil memenuhi semua rekomendasi UNESCO melalui surat Ref: SC/EES/EG/24/149 tanggal 28 Mei 2024 dan lolos revalidasi pada September 2025.

6. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sementara:

a. GEOPARK KALDERA TOBA mulai dari inspiring hingga TC UGGp yang dipimpin dengan gaya birokrat kelihatannya kurang berhasil, dan pemimpin dengan gaya profesional dibidangnya kurang mampu juga berkoordinasi kususnya dengan birokrasi pemerintah maupun para jajarannya yang berlatar belakang LSM dan politisi juga pejabat serta ilmuan.

b. Timbul pertanyaan Gaya yang dibutuhkan untuk memimpin menghadapi perolehan kartu kuning? Jawaban sementara Gaya kepemimpinan kombinasi dari birokrat, akademisi, militer, profesional plus sebagai aktivis pergerakan yang berbasis komunitas (dapat menggerakkan komunitas dan masyarakat lokal) yang militan serta memimpin dengan hati yang takut akan Tuhan dan orientasi kepada masyarakat serta cinta lingkungan Kawasan Danau Toba dengan dibuktikan tinggal bersama Masyarakat Toba.

c. Dan juga anggaran yang kurang mendukung selama ini dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara selalu menjadi momok kegagalan para Ketu atau GM Geopark Kaldera Toba.

The last but not least “ Apakah GM DAN PARA MANAJERNYA Toba Caldera Unesco Global Geopark (BP TC UGGp) yang dipilih sudah tepat sesuai tuntutan Pembangunan berbasis Geopark sebagaimana diuraikan di atas?? ?”.

Komentar
Berita Terkini