HOAX Menjelang PILEG dan PILPRES 2024

Oleh : Djalan Sihombing
Administrator Administrator

"Renungan untuk Indonesia yang damai, tenteram, beradab, dan beradat. Pergunakan etika, moral, akal budi, pikiran dan hati yang baik dan tulus untuk NKRI yang kita cintai".

Menjelang pesta demokrasi Pileg dan Pilpres bermunculan berita bohong (hoax). Demi memenangkan pasangan calon Presiden dan Calon Wakil Presiden atau calon legislatif, banyak orang merasa tidak berdosa memproduksi hoax.

Di bawah ini ada beberapa hal tentang berita bohong di dalam Kitab Suci Islam, Budha, Hindu, dan Kristen.

ISLAM :

Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar (pula).” (QS. An-Nur: 11)

BUDHA :

Vac??'pakopa? rakkheyya v?c?ya sa?vuto siy?,

vac??'duccarita? hitv? v?c?ya sucarita? careti”.

“Sebaiknya orang selalu menjaga ucapan, sebaiknya ia bisa mengendalikan ucapannya. Setelah meninggalkan perbuatan jahatnya melalui ucapan, sebaiknya ia selalu mengembangkan perbuatan baiknya melalui ucapan”.

(Dhammapada Kodha Vagga: XVII, 232)

Buddha mengajarkan bahwa “seseorang seharusnya hanya mengucapkan ucapan yang menyenangkan, ucapan yang disambut dengan gembira. Ketika diucapkan tidak membawa keburukan, apa yang diucapkan adalah menyenangkan bagi orang lain”

(Samyutta Nikaya, 2010:287).

Dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita hanya berbicara hal-hal dengan benar dan bermanfaat. Perkataan yang mengandung makna dan bermanfaat. Sehingga dapat membawa kebahagiaan bagi yang mendengarnya.

Dalam Kakacupama Sutta Majjhima Nikaya 21, Buddha mengatakan bahwa, ucapan benar dapat terjadi apabila terdapat lima syarat sebagai berikut:

??" Ucapan itu tepat pada waktunya

??" Ucapan itu sesuai kebenaran

??" Ucapan itu lembut

??" Ucapan itu bermanfaat

??" Ucapan itu penuh cinta kasih.

HINDU :

Tri Pramana, jika anda tidak melihat dan merasakan, tidak mengetahui sebab musababnya dan tidak mendengar langsung dari orang yang berkompeten, jangan berani berani ikut menyebarkan. Karena, lebih baik kita terlambat menyebarkan kebaikan daripada terburu buru menyebarkan kebodohan bukan?

KRISTEN :

Amsal 6:16-17

Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya, mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah.

"Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;" Mazmur 34:14.

Berbohong atau berdusta adalah satu dari sekian banyak kesalahan atau pelanggaran yang hampir semua orang pernah melakukannya. Bahkan hal berbohong atau berdusta ini seringkali dianggap sebagai sesuatu yang sepele, lumrah dan dianggap sebagai kesalahan yang manusiawi.

Benarkah demikian? Ketahuilah bahwa berkata bohong atau dusta (tidak benar) bukanlah perkara yang bisa ditoleransi karena hal itu merupakan dosa.

Berbohong atau berdusta adalah perbuatan yang bertentangan dengan firman Tuhan. Bohong atau dusta adalah salah satu dosa lidah yang sangat berbahaya dan harus dibuang jauh-jauh dari kehidupan orang percaya.

Bohong atau dusta sumbernya dari Iblis, karena Iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta Yohanes 8:44.

Maka jika ada orang yang suka sekali berbohong atau berdusta, siapa bapanya? Bila kita tidak mau disebut sebagai anak-anak Iblis maka kita harus berhenti berkata bohong atau dusta.

Sebagai orang percaya kita harus bisa menjaga lidah kita dari ucapan-ucapan yang menipu; jika tidak, kita bukan hanya akan menjadi batu sandungan bagi orang lain, tapi juga mempermalukan nama Tuhan. Terlebih-lebih jika kebiasaan berbohong itu dilakukan oleh mereka yang sudah terlibat dalam pelayanan, apa kata dunia?

Berhati-hatilah! Bohong atau dusta adalah dosa yang mengikat. Sekali orang berani berbohong ia akan cenderung untuk terus berbohong, dan akhirnya bisa menjadi suatu kebiasaan.

"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu." 1 Petrus 3:10.

Semoga bermanfaat.

Penghujung tahun 2023.

Selamat menjelang tahun baru tahun 2024.

DJS'Bing ???

31/12/2023

Komentar
Berita Terkini