Medan (Pelita Batak): Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Fakultas Komunikasi Universitas Dian Nusantara menggelar kegiatan seminar bertema "Peran Orang Tua terhadap Penanggulangan Kenakalan Remaja" di Kantor Kelurahan Pulo Brayan Medan, Jumat 17 Juni 2016.
Kegiatan ini dibuka dengan kata sambutan dari Wakil Lurah yang berharap agar para ibu PKK Kelurahan Pulo Brayan selaku peserta seminar dapat menerapkan materi yang akan diberikan oleh para pembicara. Jadi jumlah kenakalan yang terjadi khususnya di kelurahan Pulo Brayan Medan bisa dikurangi.
Seminar diselenggarakan dalam rangkan Ujian Akhir Semester (UAS) Mahasiswa di mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD). Sarah Rouli Tambunan,S.Sos, M.Si selaku dosen mata kuliah ISBD menerangkan bahwa, tujuan mata kuliah ini adalah bagaimana mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan sosial dan budaya yang ada di masyarakat lalu memberikan solusi sebagai bentuk kontribusi mahasiswa bagi masyarakat.
Mahasiswa diharapkan tidak terjebak dengan diskusi-diskusi di dalam kelas semata, tetapi harus dapat melakukan aksi nyata untuk memperbaiki permasalahan yang berkaitan dengan sosial dan budaya.
Dalam kegiatan ini tampil sebagai pembicara pertama Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si (Dekan Fakultas Komunikasi Universitas Dian Nusantara) dengan topik “Media dan Kenakalan Remaja”. Ia memaparkan agar para ibu waspada terhadap program acara televisi yang tidak sehat seperti acara yang mengandung makian, kata-kata kasar dan acara yang mengandung kekerasan non verbal seperi memukul, melempari wajah dengan tepung dsb karena acara-acara tersebut secara tidak langsung akan diserap oleh anak sehingga mampu mempengaruhi perilaku anak.
Selain televisi, internet juga menjadi salah satu media yang banyak digunakan oleh remaja saat ini. Orang tua diharapkan juga harus dapat menguasai teknologi informasi ini agar dapat mengawasi anak-anak di dunia maya dan juga memperkaya diri akan informasi.
Sarah menambahkan, bahwa orang tua harus dapat menjadi sumber informasi untuk anak, sehingga ketika anak bertanya orang tua dapat memberikan jawaban. Mendiamkan anak justru akan membuat anak berpikir bahwa orang tuanya kolot, tidak gaul, yang berakibat anak menjadi semakin bergantung pada media sosial dan mesin pencari Google untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang ada di pikiran anak.
Pembicara kedua dalam seminar ini adalah Sri Ngayomi YP,S.Psi, M.Psi, dosen dari fakulas Ekonomi Universitas Dian Nusantara memaparkan presentasinya yang berjudul “Parenting Dalam Keluarga”. Ia menyampaikan bahwa pola asuh bukan hanya terletak pada orang tua semata, tetapi juga pada seluruh anggota keluarga dimana si anak tinggal sehingga perlu kekonsistenan diantara para anggota keluarga misalnya dalam perilaku mana yang baik dan tidak baik agar anak tidak mengalami kebingungan.
Tujuan dari pola asuh ini adalah untuk menghasilkan generasi muda yang cerdas tidak hanya secara intelektual, tetapi juga cerdas emosional dan spiritual. Kegiatan ditutup dengan foto bersama para peserta, narasumber dan seluruh mahasiswa selaku panitia.(R2)