Keindahan Danau Toba dari Bukit Singgolom Pukau Pengunjung TCWMF

Administrator Administrator
Keindahan Danau Toba dari Bukit Singgolom Pukau Pengunjung TCWMF
IST|pelitabatak

Tobasa (Pelita Batak):

Meski acara belum dimulai, sejumlah pengunjung telah ramaikan lokasi Toba Caldera World Music Festival (TCWMF) di Bukit Singgolom, Jalan Sei Ambat Dalan, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Jumat (14/6).

Pengunjung yang datang ke lokasi ini menikmati dan mengabadikan keindahan alam Danau Toba  dari sudut yang berbeda, dari bukit Singgolom. Sebagian pengunjung pun menyempatkan diri untuk membeli kerajinan tangan yang dijual di beberapa stand UMKM yang disiapkan di sekitar lokasi acara.

TCWMF bakal menyajikan perpaduan musik komposisi etnik, modern dan kontemporer. Pertunjukan nantinya akan memukai para pengunjung yang hadir. Pertunjukan akan semakin lengkap dengan keindahan landscape Danau Toba yang memesona.

Direktur Festival TCWMF, Irwansyah Harahap mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan matang. "Tak mudah memang, namun dengan keterlibatan berbagai pihak termasuk Kemenpar, membuat kita menjadi lebih optimis. Yang pasti ini akan menjadi pertunjukan world music yang memukau," ungkapnya. 

Kelompok musik yang akan mewarnai panggung TCWMF diantaranya adalah, SuaraSama besutan Irwansyah Harahap, Kua Etnika besutan Jaduk Ferianto, serta Mataniari (Toba Roots Music) feat "Si Raja Seruling" Marsius Sitohang.

Perhelatan kali ini pun semakin keren karena menggandeng berbagai civitas akademika. Mulai dari Community Creative (UNP Padang), Communal Primitive (USU Medan), Ensamble Musik Universitas HKBP Nomensen Medan, Ensambel Gendang Kampung (Unimed Medan), dan beberapa talent lokal lainnya.

Penyelenggara juga mengundang para kelompok musik dari internasional. Diantaranya, FieldPlayers (Malaysia), Jade School Guzheng Ensemble feat Prof Xiaoxin Xiao (Cina), serta Daniel Milan Cabrera-Deva Baumbach (Mexico).

"TCWMF merupakan perpaduan alam yang indah, musik yang bergelora dan kehangatan interaksi antara musisi dan penonton. Ini membuat pagelaran ini selalu ditunggu dan dipadati penikmat musik setiap tahunnya," ujarnya.

Namun sebelum acara dimulai, kondisi angin kencang di pebukitan merusak tenda panggung. Beruntung tak ada korban dalam insiden tersebut.

Pemkab Samosir memastikan rubuhnya panggung karena kondisi alam. Hingga saat ini pihak panitia masih melakukan perbaikan di atas panggung. 

Panggung rubuh saat soundcheck pukul 16.00 WIB. Saat itu, beberapa penampil sedang melakukan sound check. 

Dari keterangan saksi mata, panggung rubuh setelah grup Suara Sama besutan Irwansyah Harahap yang juga sebagai Direktur TCWMF melakukan soundcheck. 

"Begitu turun mereka pas mau perform selanjutnya rubuh lah panggung. Anginnya kencang kali," ujar salah seorang saksi yang enggan namanya disebut. 

Bupati Toba Samosir, Darwin Siagian datang  meninjau insiden tersebut. Kondisi panggung mengalami kerusakan pada besi penyangga tenda. Beberapa bagian juga patah. 

Saat ini panitia masih melakukan perbaikan. Untuk sementara penutup panggung diturunkan. 

Darwin Siagian juga memastikan angin kencang menjadi penyebab rubuhnya panggung. Karena saat kejadian, angin berhembus sangat kencang. Apa lagi, Bukit Singgolong adalah hamparan terbuka tanpa pepohonan yang bisa menghalau angin. 

"Jangan dianggap ini ada mistis atau apalah itu. Ini murni karena teknis, alam. Jadi ini karena angin," ujar Darwin. 

Darwin pun memastikan TCWMF akan tetap dilanjutkan. Dia tak ingin insiden rubuhnya panggung mengurangi kemeriahan acara. Pihaknya sudah menyiapkan rencana cadangan untuk mengatasi permasalahan. 

"Dengan insiden ini tidak mengurangi semangat kita. Kita harus tetap semangat. Tetapkita buka acara. Nanti kita lihat perkembangan," ungkapnya. 

Saat ini lokasi acara terus didatangi para wisatawan. Pemkab Tobasa menarget 300 Wisatawan Mancanegara yang hadir dalam acara tersebut. 

"Kalau untuk kunjungan dari sekitaran Danau Toba, Medan sudah banyak. Ini sudah mulai ramai," ucapnya.(*)

Komentar
Berita Terkini