Warga HKBP Harus Mangaplikasikan Firman Tuhan dalam Keluarga yang Berbudaya

Administrator Administrator
Warga HKBP Harus Mangaplikasikan Firman Tuhan dalam Keluarga yang Berbudaya
Ketua Umum Panitia Ir JB Siringoringo bersama panitia lainnya

Medan (Pelita Batak)
Panitia Tahun Keluarga HKBP Distrik X Medan Aceh akan menggelar Seminar Budaya, Sabtu (21/5/2016) di HDTI Convention Hall Medan. Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan yang digelar setelah pelaksanaan Paskah Raya pada Senin 29 Maret 2016. Selanjutnya panitia akan mengadakan vestifal koor dan ibadah puncak.

Dalam seminar ini, akan menghadirkan Ompui Ephorus HKBP Pdt Willem TP Simarmata MA sebagai keynote speaker, para pembicara Prof Posman Sibuea selaku Ketua Lembaga Kajian Budaya Batak HKBP dan Guru Besar Tetap Unika Santo Thomas Medan. Prof Dr Hotman Siahaan, dan P Dr Togar Nainggolan (Lulusan Antropologi Budaya, Redboud University of Nijmegan, The Nederlands).

Seminar ini menjadi penting bagi para pelayan di gereja seperti Pendeta Resort, Pendeta Huria, Panitia Tahun Keluarga (Ketua, Sekretaris, Bendahara), Seksi Parompuan, Seksi Ama, Seksi Pemuda dan Tokoh dari ruas karena menjadi pembekalan untuk menularkan keluarga yang sesuai dengan firman Tuhan sebagaimana tema Tahun Keluarga HKBP, 'Keluarga yang beribadah kepada Allah' (Yos 24:15c). Demikian disampaikan Ketua Umum Panitia Tahun Keluarga Distrik X Medan Aceh Ir JB Siringoringo didampingi, Koordinator Seksi Seminar Prof Posman Sibuea, Bendahara JP Hutagalung, Wakil Bendahara St Rudyanto Simanjuntak, dan Wakil Sekretaris St Drs J Situmorang STh di Medan, Kamis (19/5/2016).

Dijelaskan, generasi milenial—disebut juga generasi Y—  yang lahir pada  1980-1999 ialah masyarakat yang memiliki ciri berpikir strategis, inspiratif, inovatif, energik, antusias dan fasih mengadopsi teknologi digital (digital natives) dalam beragam aspek kehidupan sehingga diprediksi menjadi pemimpin yang kuat di masa datang. Mereka lahir di era teknologi informasi yang sudah sangat maju sehingga akses terhadap segala macam medial sosial bisa dijelajah, diunggah, dan diunduh  dengan sangat cepat. Bagi mereka, dunia benar-benar bukan selebar daun kelor lagi tetapi meluas, terkoneksi, tergantung, dan bahkan terintegrasi dengan masyarakat dunia.  "Terkoneksi antara satu bangsa dengan bangsa lainnya secara cepat dan terbuka menjadi era dimulainya globalisasi dan bagi sebagian orang dipandang membawa berbagai dampak negatif terhadap eksistensi dan ketahanan unsur-unsur kebudayaan di Indonesia. Jika kita merumuskan pengertian kebudayaan secara luas, yakni apa saja yang dipikirkan dan dilakukan oleh manusia termasuk segala peralatan yang digunakannya, teknologi ialah anak kandung kebudayaan, selain perangkat budaya yang lain, seperti sains, seni, filsafat,arsitektur dan sistem nilai," jelasnya.

Teknologi yang dilahirkan dari rahim kebudayaan itu memberi dampak yang besar terhadap kebudayaan itu sendiri. Sayangnya, ketika kebudayaan Jepang, Korea, atau Tiongkok sudah go international, pemerintah masih sibuk membongkar pasang kembali dan  menautkan kebudayaan pada pendidikan dasar dan menengah. Masalah jual-beli karya ilmiah, ijazah palsu, perguruan tinggi abal-abal dan minimnya riset, seolah-olah tak ada hubungannya dengan budaya ilmiah. Seolah-olah krisis pangan, krisis air dan matinya ribuan ton ikan di danau toba baru-baru ini tidak ada kaitannya dengan budaya sadar lingkungan hidup. Seolah-olah juga kebiasaan melawan arus dalam berkendaraan dan maraknya pelanggaran berlalu lintas tak ada hubungan dengan budaya tertib. Kebudayaan seringkali hanya dilihat sebagai peninggalan berharga (artefak) yang harus diselamatkan dan dipelihara.

"Akan dibahas tuntas dalam seminar, dan akan memberikan pengetahuan tentang menyiapkan generasi muda gereja menghadapi eraglobalisasi," kata Ketua Seksi Ama HKBP Medan Sudirman ini.

Alasan itulah, peserta seminar yang disebutkan tersebut menjadi embrio menularkan nilai-nilai alkitabiah di lingkungan keluarga. Jadi, seminar ini sebagai wadah pembekalan bagi mereka yang menjadi cantolan dan tauladan di tengah gereja HKBP. Seminar akan dimulai pada pukul 08.00 WIB, diawali dengan kebaktian pembuka. (TAp/rel)


Tag:
Berita Terkait
Komentar
Berita Terkini