Medan (Pelita Batak):
Badan
Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) mengucapkan turut prihatin atas
tenggelamnya kapal penumpang KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba,
Senin (18/6). Kapal tersebut diperkirakan tenggelam sekitar pukul 17.30
wib atau 30 menit setelah berangkat dari Simanindo (Samosir) ke Tigaras
(Simalungun).
"Saya sedih mendengar berita ini
terutama karena ada korban jiwa, dan harapan saya semoga korban yang
masih hilang bisa segera ditemukan," kata Direktur Utama BPODT Arie
Prasetyo di Medan pada Senin (18/6/2018).
Arie
menambahkan pihaknya terus memantau perkembangan situasi terkini melalui
Pusat Krisis Kepariwisataan Kementerian Pariwisata. Pihaknya
menyerahkan keseluruhan proses ini kepada pihak terkait khususnya
pemerintah lokal yang sangat baik berkoordinasi dan tanggap bencana.
"Proses
evakuasi masih terus dilakukan tim SAR gabungan yang langsung tanggap
melakukan pertolongan terhadap korban. Semoga banyak yang
terselamatkan," ujar Arie.
Terpisah, Wakil
Bupati Samosir, Juang Sinaga menyebutkan, kapal yersebut mengangkut 80
orang wisatawan yang baru kembali dari Pulau Samosir ke Tigaras.
Hingga saat ini ada 17 orang yang selamat dan sedang dirawat di Puskesmas di Simarmata, Simanindo, Samosir.
Tiga
korban selamat dan 1 yang meninggal sudah dibawa ke RSUD Hadrianus
Sinaga di Pangururan dan 10 orang dirawat di Puskemas Simarmata, 4
korban selamat lainnya dibawa ke Puskesmas Tigaras. Ke 14 korban yang
mendapat perawatan merupakan korban luka ringan dan ditemukan selamat.
"Sementara
itu 1 korban (wanita) meninggal yang sudah kita evakuasi. Masih
menunggu cuaca lebih bagus utk melanjutkan pencarian malam ini. Sejauh
ini hanya kapal Ferry pengangkut mobil yang masih bisa beroperasi
pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, karena cuaca belum
mendukung," ungkap Juang Sinaga.
Hingga tengah
malam ini, informasi yang didapat dari responden di lapangan, sudah ada
Posko Pusat Pengaduan dan Informasi yang dibuka untuk umum. Disana ada
papan pengumuman informasi, yang mana data terkini, sudah ada 38 nama
mereka yang masih hilang. Data yang berhasil dikumpulkan ini berasal
dari informasi keluarga korban yang datang langsung ke lokasi Posko.
(Divisi Informasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba)