Belum lama berselang pasca
diumumkan sebagai Capres oleh PDIP, lembaga survey merilis hasil bahwa suara
Ganjar Pranowo kembali mengalami penguatan. Rakyat yang sempat
"marah" kepada Ganjar terkait piala dunia U20 yang batal digelar di
Indonesia, kini pulih kembali.
Sekelompok elit relawan Jokowi
bereaksi dengan menyebut proses Ganjar berbeda dengan Jokowi. "Proses
Ganjar tidak natural, sebab tidak bersumber dari aspirasi rakyat". Mereka
menuduh parpol mengambil alih peran rakyat, lebih tepatnya peran relawan dalam
memunculkan Ganjar Pranowo. Mereka "kesal" karena PDIP mengumumkan
Ganjar sebagai Capres, lebih cepat dari perkiraan mereka.
Elit relawan yang semula leluasa
melakukan manuver politik, kini berantakan. Mereka terlambat melakukan
"ganti baju", sementara relawan Ganjar Pranowo "asli" sudah
menjamur. Kelompok relawan Jokowi mengalami pembelahan orientasi. Sekelompok
relawan Jokowi menggelar halal bihalal yang dihadiri Ganjar Pranowo, di Basket
Hall Senayan, Sabtu (13/5/2023). Sekelompok lagi akan melakukan rapat besar
untuk mengumumkan hasil akhir musra, di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023).
Sebagian kelompok relawan Jokowi
ingin terus berperan mendukung Ganjar agar kelak tetap memiliki akses langsung
kepada kekuasaan ( Ganjar menang Pilpres). Sedang kelompok lainnya memilih
untuk tunduk dan patuh kepada kanalisasi relawan. Kini relawan Ganjar didata
dan diverifikasi oleh sebuah instrumen Parpol.
Kanalisasi relawan Ganjar Pranowo
dilakukan agar Parpol tetap mengatur dan mengendalikan peran, akses relawan.
Perubahan ini sebagai reaksi atas "kesombongan" relawan Jokowi yang
semula leluasa melakukan manuver kepada Jokowi maupun kepada Parpol.
Kelompok relawan Jokowi yang
dikanalisasi diberi kompensasi menjadi "komisaris" BUMN dan anak
perusahaan BUMN. Kini mereka tertib dan siap "ganti baju" menjadi
relawan Ganjar Pranowo. Sementara relawan Jokowi yang pernah mengancam
"membubarkan diri" lalu diganjar jabatan wakil menteri kehilangan
momentum untuk bernegosiasi kepada Ganjar Pranowo maupun ke Parpol.
Dinamika relawan dan Parpol
tersebut adalah pertengkaran "khas elit politisi Indonesia".
Pertengkaran yang hanya berorientasi pada kekuasaan. Kepentingan memenangkan
Ganjar hanya demi melanggengkan kepentingan mereka yang telah merasakan manfaat
dari kekuasaan Jokowi.
Perang ide dan gagasan sama
sekali tidak terlihat dalam pertengakaran mereka. Akibatnya rakyat, sebagai
pemilik suara di Pilpres sama sekali tidak mendapat asupan informasi terkait
apa yang akan dilakukan Ganjar Pranowo jika kelak terpilih jadi presiden.
Partisipasi Politik Rakyat
Sejatinya rakyat ingin didengar
dan dilibatkan dalam memenangkan Capres Ganjar Pranowo. Maka Parpol dan relawan
seharusnya lebih aktif menggali kehendak dan kebutuhan rakyat. Ganjar Pranowo
tidak akan menang hanya dengan pembangunan citra "pro rakyat". Rakyat
kini semakin cerdas dan memiliki kemerdekaan serta kedaulatan berpolitik.
Parpol dan relawan harus
mengakhiri pertengkaran tentang "hak kesulungan". Sebab kemenangan
Ganjar Pranowo bukan hanya sekedar "hattrick". Kemenangan Ganjar
Pranowo seharusnya menjadi kepastian bagi kontinuitas ide, gagasan mewujudkan
Indonesia yang dicita-citakan. Menjadi jaminan keberlangsungan dan keberlanjutan
program Jokowi.
Sutrisno Pangaribuan
Presidium Kongres Rakyat Nasional
( Kornas)
Presidium Koalisi Besar ( Bersama
Rakyat )