Alat Berat Diturunkan ke Jalan Dr Mansur

Administrator Administrator
Alat Berat Diturunkan ke Jalan Dr Mansur
Medan (Pelita Batak) :

Dinas Bina Marga Kota Medan melakukan pengerukan  untuk pendalaman dan pelebaran Sungai Selayang  yang membelah Kelurahan PB Selayang  I, Kecamatan Medan Selayang dan Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Rabu (5/10/2016).  Pengerukan ini dipusatkan di seputaran jembatan Jalan Dr Mansur  Baru I , sebab  aliran sungai di kawasan itu telah mengalami pendangkalan dan penyempitan yang cukup parah.

Kondisi ini menyebabkan warga sekitar selama ini menjadi langganan banjir setiap kali hujkan deras turun.  Pendangkalan dan penyempitan yang terjadi ini menyebabkan fungsi sungai sebagai penampang air tidak mampu menampung debit air, sehingga meluap dan menggenangi jalan maupun rumah warga sekitar.

Guna memaksimalkan hasil pengerukan, Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi yang turun langsung memimpin pengerukan menurunkan langsung 1 unit excavator yang baru dibeli Dinas Bina Marga Kota Medan. Cara kerja alat berat baru buatan Itali tersebut tak ubahnya seperti seekor laba-laba.

Alat berat merek Euromach itu mampu menerobos medan yang cukup sulit, termasuk berjalan dalam sungai. Dengan kelebihan yang tidak dimiliki alat berat sejenisnya, excavator ini mampu melakukan pengerukan dengan maksimal. Hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam lebih, alat berat ini mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Aliran Sungai Selayang yang sebelum pengerukan mengalami penyempitan dan pendangkalan serta disekelilingnya dipenuhi semak belukar, kini berubah menjadi lebar dan dalam. Sudah itu seluruh semak belukar pun bersih dan diratakan dengan tanah maupun lumpur hasil pengerukan sungai. Bersamaan itu air sungai pun mengalir dengan deras.

Meski puas dengan hasil kinerja alat berat baru milik Dinas Bina Marga itu, Eldin pun tidak dapat menutupi kecewanya atas kinerja camat dan lurah. Selain tidak melakukan pengawasan dengan maksimal, camat dan lurah pun membiarkan sejumlah parit yang ada tersumbat menyusul pembangunan sejumlah kafe.

Malah salah satu bagunan belakang kafe dibangun di atas permukaan sungai sehingga penampang sungai menyempit. Yang mengherankan Wali kota, camat dan lurah tidak mengetahuinya sehingga pembangunan kafe tersebut kini tinggal tahap finishing. Padahal bangunan bagian belakang kafe itu selama ini menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir di kawasan  tersebut.

Pasalnya ketika volume air sungai meningkat pada saat hujan deras turun, bangunan belakang kafe menghalangi sampah-sampah yang dibawa arus air sehingga lama kelamaan menyebabkan penyumbatan sehingga memicu terjadinya  banjir. “Saya heran mengapa bangunan kafe itu bisa berdiri tanpa sepengetahuan camat maupun lurah,” kata Wali Kota seraya mendesak agar bangunan belakang kafe tersebut segera ditertibkan.

Kekecewaan Eldin bertambah lagi ketika meninjau alur sungai  yang melintasi Jalan Dr Mansyur Baru II. Sebab, camat dan lurah membiarkan bagian tepi sungai dipenuhi rumpun bambu yang memicu arus sungai tersumbah. Ditambah lagi permukaan drainase yang ada ditutupi beton oleh pemilik kafe dan dijadikan tempat berdirinya genset berukuran besar.

“Saya minta camat dan lurah tanggap dengan kondisi yang terjadi di wilayahnya. Apapun yang terjadi, camat dan lurah harus tahu, termasuk jarum jatuh sekali pun. Saya tidak mau kondisi seperti ini ditemukan lagi!” tegasnya.

  Usai memimpin pengerukan Sungai selayang dan memantau drainase yang ada di sekitarnya, Eldin pun menyatakan rasa puasnya, terutama dengan alat berat baru tersebut. Dia berharap alat berat baru itu mampu menjalankan tugasnya untuk mengeruk titik-titik sungai yang selama ini tidak mampu dijangkau oleh alat-alat berat  sejenisnya.         

“Insya Allah kehadiran kehadiran alat baru ini dapat  bekerja dengan baik dan maksimal sehingga dapat membantu mengatasi persoalan banjir yang selama ini dialami saudara-saudara kita,” harapnya.

Selain menggenangi rumah warga, banjir juga menyebabkan kenderaan bermotor baik roda dua dan empat mogok ketika melintasi Jalan Dr Mansyur. Kondisi ini menyebabkan terjadinya kemacetan arus lalu-lintas.

Sementara itu Kadis Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan mengatakan, alat berat baru  itu tiba, Rabu malam (4/10). Keesokan paginya (5/10), langsung dioperasikan untuk mengorek Sungai Selayang. Dikatakannya, alat ini memiliki keistimewaan karena bisa berjalan di sungai sehingga pengerukan yang dilakukan lebih efektif dan maksimal.

“Yang penting kedalaman lumpur tidak melebihi 2 meter, alat berat ini mampu berjalan dan mengeruk di dalam sungai. Untuk Indonesiam, baru Kota Medan dan Kota Bandung yang memiliki alat berat seperti ini.  Alat berat ini pun kita beli setelah melakukan studi banding ke Bandung. Dal;am studi banding itulah kita disrankan untuk membeli alat berat ini karena sistem kerjanya  cukup baik dan mampu menjangkau medan yang sesuslit apapun,” jelas Syahnan. (TAp)
Komentar
Berita Terkini