Jakarta (Pelita Batak):
Sejumlah nama yang dianggap punya peluang untuk menjadi Kapolri antara lain Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso atau Buwas, Irwasum Komjen Dwi Priyatno, Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Suhardi Alius, Kepala BNPT, Irjen Tito Karnavian, Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno, Kalemdikpol Komjen Syafruddin.
Bersama Budi Gunawan, mereka akan bersaing menjadi orang nomor satu di jajaran kepolisian. Namun demikian, siapa yang paling berpeluang dan paling diunggulkan, hanya Presiden jokowi yang mengetahui, sebab nama-nama calon Kapolri yang sudah diusulkan oleh Kompolnas dan sudah diserahkan ke istana, dalam waktu dekat akan diserahkan ke DPR RI untuk dilakukan uji kepayakan dan kepatutan atau fit and proper test.
Dari data diri calon Kapolri bisa disebutkan di sini, Wakapolri Komjen Budi Gunawan Akpol ‘83, lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 11 Desember 1959. Budi Gunawan akan memasuki pensiun pada 2017.Lalu, Komjen Budi Waseso, Akpol ‘84, lahir di Pati, Jawa Tengah, 19 Februari 1961. Budi Waseso akan memasuki pensiun pada 2019.
Selanjutnya Komjen Dwi Priyatno Akpol ‘82, lahir di Purbalingga, Jawa Tengah, 12 November 1959. Dwi Priyatno akan memasuki pensiun pada 2017. Nama Irjen Tito Karnavian yang sudah ditunjuk menjadi Kepala BNPT dan naik bintang tiga, Akpol ‘87, lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964. Tito baru akan memasuki masa pensiun pada 2022. Kemudian, Sekretaris Komjen Suhardi Alius, Akpol ‘85, lahir di Jakarta, 10 Mei 1962. Suhardi baru akan memasuki pensiun pada 2020
Sedangkan Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno, Akpol ‘84, lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 28 Mei 1961. Putut akan memasuki pensiun pada 2019, dan Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno, Akpol ‘84, lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 28 Mei 1961. Putut akan memasuki pensiun pada 2019.
Ketua Presidium Indonesia Narkotik Watch (INW) Josmar Naibaho dan pengamat kepolisian dari Universitas Mpu Tantular, Ferdinand, yang dihubungi secara terpisah, minggu (12/6) mengatakan, para calon Kapolri tersebut memiliki peluang sama untuk menduduki pucuk pimpinan tertinggi di Polri.
“Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso atau Buwas punya peluang besar,” kata Josmar.
Ferdinand juga berpandangan bahwa nama-nama calon Kapolri yang beredar saat ini memang pantas untuk menjadi Kapolri. Namun demikian semua itu bergantung pada keputusan presiden yang memiliki kewenangan untuk menunjuk Kapolri.
Tidak Ada Pijakan
Terkait pergantian Kapolri, berkembang pula wacana memperpanjang jabatan Jenderal Pol Badrodin Haiti sebagai Kapolri terus menguat. Presiden Joko Widodo sebagai kepala pemerintahan sebaiknya mempertimbangkan dengan cermat adanya usulan ini.
Menurut Ketua Pusat Studi Politik & Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Muradi, wacana memperpanjang jabatan Badrodin Haiti ini harus disikapi hati-hati oleh Presiden Jokowi, karena akan berimplikasi pada dinamika internal Polri yang saat ini tengah solidsolidnyanya. “Langkah yang tidak cukup tepat, hanya akan membuat Polri berada dalam situasi yang tidak cukup baik dan tidak terkonsolidir,” kata Muradi.(koran-jakarta.com)