Jakarta (Pelita Batak): Sejumlah perwakilan pedagang korban kebakaran Pasar Aksara Medan mengadukan nasibnya ke Presiden karena merasa tidak diperhatikan Pemerintah Kota Medan. Mereka berharap Presiden dapat memerintahkan jajarannya untuk membangun kembali Pasar Aksara agar mereka dapat berjualan.
"Kami mewakili pedagang mengadukan nasib kami ke Presiden. Sebab Pemko Medan tidak memperhatikan nasib kami. Pemko Medan tidak memberi solusi dan kejelasan terkait masa depan kami,"ujar salah seorang perwakilan pedagang Saut Turnip saat ditemui dilingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 19 September 2016.
Saut Turnip yang didampingi anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan (PDIP) mengatakan, surat laporan ke Presiden diterima Bambang Suryadi dan Ariani dari Deputi Kepresidenan. Dikatakan Saut, pihak istana berjanji akan segera menindaklanjuti laporan ini dengan mengirimkan team ke Medan.
"Istana berjanji akan menindaklanjuti laporan kami dan akan segera menurunkan tim ke medan," jelas Saut Turnip.
Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan yang mendampingi para korban kebakaran mengaku prihatin dengan nasib sekitar 800 pedagang pasar Aksara. Sejak terbakar pada Juli 2016 lalu, hingga kini belum ada kepastian dari Pemko Medan apakah pasar akan dibangun kembali.
Saat ini, kata Sutrisno, eks pedagang Aksara terpaksa berjualan dibadan jalan untuk menyambung hidup. Ini disebabkan Pemko tidak menyediakan lahan sementara tempat berjualan.
"Hingga saat ini perhatian Pemko Medan terhadap eks pedagang Aksara sangat minim. Mereka sangat butuh kepastian dari Pemko kapan pasar akan dibangun kembali," ujar Sutrisno.
Terkait berakhirnya kontrak Pemko Medan dengan pihak swasta yang selama ini mengelola pasar, Sutrisno menyebut para pedagang tidak mengetahui hal tersebut. Selama ini seperti biasa para pedagang terus memenuhi kewajubannya dengan membayar retribusi.
"Pedagang tidak mengetahui kontrak pengelolaan pasar sudah berakhir. Pedagang juga tidak mengetahui tidak adanya kontribusi Pasar Aksara terhadap PAD Kota Medan. Yang pasti pedagang selalu memenuhi kewajibannya. Soal uangnya mengalir kemana, itu bukan menjadi tanggungjawab pedagang," tegas Sutrisno.(R2)