Medan (Pelita Batak) :
Tragedi menyedihkan kembali mengusik Indonesia, lagi-lagi rumah ibadah digegerkan oleh ledakan bom di Gereja Oikumene di Samarinda, Minggu (13/11/2016) mengakibatkan korban. Intan Olivia Marbun, anak sekolah minggu yang tengah berada di halaman gereja salah satu korban luka bakar akibat ledakan bom molotov. Rumah ibadah, tempat berdoa bagi orang Kristen kini tak lagi nyaman.
Senin (14/11) pagi, kabar duka berhembus, Intan O Marbun menghembuskan nafas terakhirnya setelah tak tahan akibat luka bakar di tubuhnya. Di tengah kepolosannya, Intan berkata "Apa cala Intan ma?". Ia pun menghembuskan nafas terakhir.
Kabar ini pun menyebar cepat di media sosial seperti facebook. Mendapat tanggapan dari berbagai pihak, sejak terjadinya ledakan bom hingga kematian menjemput Intan. Berbagai komentar dan ungkapan belasungkawa meramaikan media sosial.
Semua membubuhkan stiker menangis, memanjatkan doa dan mengajak semua pihak untuk tetap damai di tengah pilunya menahan kepedihan atas ulah pelaku bom. Meski mengutuk perlakuan tersebut, seluruh umat kristen di Indonesia mendoakan agar bangsa ini tetap damai.
Selain berpegang kepada Firman Tuhan, juga mematuhi pemerintah yang saat ini dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Belum lama ini, presiden menyampaikan agar persatuan tetap dijaga. Di mana Presiden juga menekankan agar yang minoritas menghormati yang mayoritas. "Berkaitan dengan mayoritas dan minoritas. Mestinya mayoritas melindungi minoritas. Sedangkan minoritas menghormati mayoritas," kata presiden.
Berikut ini, beberapa petikan ungkapan pemilik akunt facebook terkait peristiwa pengeboman di Samarinda dan kepergian Intan Olivia Marbun :
Taripar M Nababan
Met malam dan mohon maaf seribu kali sodara. Ketahuilah, membunuh atau bahkan hanya sekedar melukai jiwa dan raga (karakter dan psikologi) orang lain tidak akan pernah membawamu atau memberimu "tiket" ke surga. Bagi yang sudah memahami tolong jelaskan kepada sodara-sodara lainnya. #SayNoToTerrorism
Bagi yang sedang ibadah malam jangan menjadi takut ya... walaupun saya sendiri dalam sepanjang tahun 2016 ini baru hanya satu kali beribadah ke gereja. Kebetulan ditempat saya sekarang memang tidak ada gereja.
Selamat menjalankan ibadah minggu malam bagi yang sedang beribadah. #HappySunday
Dan dalam 17 hari kedepan kita sudah memasuki bulan Desember, pasti banyak perayaan-perayaan Natal bagi umat kristiani. Tetaplah berdoa dengan teguh kepada Tuhan, kiranya gereja kita tetap aman dan damai. Semoga saya bisa mudik ke kampung halaman lebih awal. Rindu kali rasanya, pengen ibadah di gereja. #GodIsLove
Andi Siahaan
INTAN
Intan Marbun umurnya baru dua setengah tahun. suara dan jalannya sangat lucu menggemaskan. Semua orang berlomba mencubit pipi tembemnya.
Di halaman Gereja Intan bernyanyi sambil berlari mengejar teman2 nya, lompat sana lompat sini.
Intan tak pernah menghina karena dia baru belajar bicara, tangan Intan tak pernah menyakiti karena memegang botol susu pun belum bisa.
Tiba tiba seorang lelaki berkaos hitam dengan tulisan JIHAD berteriak dengan heroik dan gagah berani sembari menyebut nama Tuhan dan melempar bom molotov yg diracik efek ledakan.
Duaaar.... api menyala.... Tubuh Intan yg mungil terpental, baju nya terbakar. Dari mulut kecil Intan terdengar teriakan lirih "Mama.... Intan sakiit" lalu pingsan dengan tubuh melepuh dan luka sana sini.
Hari ini Intan meninggal dunia. Kembali ke pangkuan Tuhan yang menciptakannya. Intan baru dua setengah tahun. Tidak mengerti politik, tidak mengerti apa2 selain menghabiskan siang dengan bermain dan menghabiskan malam di pelukan Mama.
Pelempar Bom masih hidup. Malam tadi pelempar Bom tersenyum bangga dan bersyukur telah menjalankan perintah Tuhan untuk membunuh seorang anak bernama Intan yang dua setengah tahun lalu lahir ke Bumi atas kehendak Tuhan.
Sebelum menutup mata, Intan sambil menahan sakit bertanya pada Mama "apa calah Intan Ma?"
Intan tidak mencuri, tidak korupsi, tidak menganiaya siapa siapa....
Lalu kenapa Intan dibakar dengan bom api?
Intan bersalah karena dia KRISTEN.... Intan bersalah karena ber Doa nya berbeda dengan si Pelempar Bom.... hanya itu tidak ada yang lain.
#RIPIntan
Selamat jalan Intan. Kami yakin kematian mu tak sia-sia. Kau sudah tenang bersama Bapa di surga. Biarlah pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya. Dan kepada orang tua Intan bersabarlah, tabah dan maafkan pelaku. Cuma itu yang bisa kita lakukan. Semoga peristiwa ini adalah yang tetakhir di bumi pertiwi ini. Tidak ada lagi kebencian atas nama agama.
Marim Purba
Segelintir orang masih terus mabuk agama- tanpa cinta. Jika agama cuma melahirkan caci maki, hujatan, pembunuhan dan nestapa, maka lenyaplah peradaban Indonesia.
"Dalam damai anak menguburkan orang tua. Saat perang orangtua yang menguburkan anak."
Maafkan kami wahai anak bangsa. Maafkan dunia kami yang marah, hai putri cantik Intan Marbun di Samarinda.
Kami masih yakin Indonesia bisa tetap keras seperti intan, tak pecah oleh agama yang murka.
Franky Manik
Selamat Jalan Intan Marbun (korban bom di gereja oikumene samarinda). Selamat jalan Boru, selamat jalan Inang, tenanglah di Surga bersama Bapa. Sakit memang doa ini "ampunilah mereka ya Bapa, sebab mereka tidak tau apa yg mereka perbuat". Tp mari kita semua yg ikut teraniaya oleh perbuatan org2 ini agar tetap teguh dalam iman. Percayalah bahwa TUHAN yg lebih BERHAK utk membalas mereka, BUKAN KITA... semoga kita saling menguatkan di dalam doa kita masing2.
Maruli Damanik
Mengutuk bom di gereja oikumene samarinda..! Agar warga jangan mudah terprovokasi akan oknum2 yang hanya ingin membuat kekacauan di negeri ini. Kita percayakan pihak berwajib untuk melakukan yang terbaik dan meringkus seluruh pelakunya ! Sebagai masyarakat kita jangan buru buru membuat kesimpulan sendiri siapa pelakunya sebelum berdasarkan fakta yang sebenarnya !
(TAp/fb)