Medan (Pelita Batak): Pengacara kondang Dr Hotman Paris Hutapea SH MHum berbagi kisah suksesnya di Universitas Darma Agung Medan, Jl TD Pardede Medan, Jumat 26 Agustus 2016. Acara yang diramaikan mahasiswa, dosen dan kalangan praktisi ini dibuka terlebih dahulu oleh Rektor UDA Medan Jaminuddin Marbun, SH, MHum.
Hotman Paris Hutapea menyarankan setelah tamat S1 bekerja ke bigger lawyer club milik internasional yang ada di Jakarta minimal 5 tahun. "Lalu membuka sendiri kalau tidak bisa lagi di sana,"katanya.
Tahun 1980, Hotman Paris Hutapea magang selama dua bulan di Kantor OC Kaligis. Lalu keluar dan bergabung dengan Buyung Lubis Lawyer, kemudianke Bank Indonesia. Namun karena melihat tidak ada masa depan, ia keluar dan bergabung dengan bigger lawyer dari luar negeri. Bersabar menjadi bawahan selama 10 tahun, akhirnya ia disekolahkan ke Australia.
Pilihan tersebut membuat Hotman Paris Hutapea menguasai Bahasa Inggris karen telah bergabung dengan pengacara asing. "Jadi pengacara artis belakangan ini, karena bosan urusan bisnis prusahaan," jelasnya. Hotman Paris Hutapea blak-blakan mengakui bahwa rata-rata yang sanggup membayar pengacara adalah pengusaha.
"Jadi pengacara hebat harus percaya diri, nekad, penampilan oke sebagai marketing awal dan jam terbang. Legal isue dan client needs harus dipahami untuk memastikan kasus kita dominan menang. Siapa bilang laywer bukan bisnis. Saya bilang bisnis,"tegas Hotman Paris Hutapea.Saat ini di Jakarta sudah banyak big lawyer firm yang internasional punya mirip bisnis franchise (waralaba) KFC.
Dari audiens ada yang menanyakan bagaimana bisa masuk ke kantor Hotman Paris Hutapea. Menurut Hotman Paris Hutapea, kantornya bukan corporate. "Makanya tamat harus ke corporote big law firm supaya bisa menerapkan teori yang hanya didapat di kampus hanya 5 persen. Selanjutnya di corporate, setelah 5-10 tahun baru buka sendiri,"katanya.(R3)
admin 
