Peroleh Yellow Card dari UNESCO, BP TCUGGp Anggap Sebagai Dorongan Untuk Lebih Serius Wujudkan Danau Toba Menjadi Destinasi Pariwisata Bertaraf Internasional Berbasis Geopark

Administrator Administrator
Peroleh Yellow Card dari UNESCO, BP TCUGGp Anggap Sebagai Dorongan Untuk Lebih Serius Wujudkan Danau Toba Menjadi Destinasi Pariwisata Bertaraf Internasional Berbasis Geopark
IST|Pelita Batak
Pada Konferensi tersebut Badan Pengelola Toba Caldera UGGp memberikan Ulos kepada Mr.M.Nicholas President of The Global Geoparks Network Association bersama Duta Besar Indonesia untuk Marokko Bapak Hazrul Azwar

Medan (Pelita Batak):

Global Geoparks Network Association dan UNESCO Global Geopark memberikan penilaian selama 4 tahun secara berkala yang disebut revalidasi kepada angggota UGGp, diaeluruh dunia yang berada di 50 negara dan 195 UGGp. Toba Caldera UNESCO Global Geopark hasil revalidasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 31 Juli sd 4 Agustus 2023 dihadiri evaluator Prof Dr Xiachi Jin dari China dan Soojae Lee.Ph.D dari Korea pada rapat council menyampaikan rekomendasi "Green Card".


Namun dalam pembahasan berakhir diberi kartu kuning dengan alasan kurang maksumalnya aksi yang dilakukan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TCUGGp) Provinsi Sumatera Utara.

The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) memberikan penilaian berkala yang disebut revalidasi kepada angggota UGGN. Danau Toba diberi kartu kuning dengan alasan minimnya aksi yang dilakukan pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TCUGGp) Provinsi Sumatera Utara.


Revalidasi tersebut diterbitkan setelah The 10th International Conference The Global Geoparks Network yang dilaksanakan di M'Goun UNESCO Global Geopark Marakesh Marokko Afrika Utara, dalam hal ini Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark, turut menghadiri yang diwakili oleh sekretaris BP.TCUGGp Dra. Debbie Panjaitan.

Menurut Dra. Debbie, hasil validasi yang diumumkan UNESCO adalah bagian dari upaya mendorong perbaikan di TCUGGp. "Pada saat menghadiri konferensi, kita menyampaikan progres dan kita mengadakan pameran, rapat council sebagai observer, konferensi dan seminar dengan berbagai tema yang berkaitan. Jadi saya pikir yellow card ini adalah bentuk dorongan untuk lebih baik," ujar Dra. Debbie kepada media, Kamis (21/9/2023).


Dijabarkannya, sejumlah tema seminar yang dilakukan adalah Geological Heritage, Biological Heritage dan Culture Heritage, serta konsep-konsep pengelolaan disetiap geosite sesuai standard UGGp yakni Konservasi, Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat.

"Disamping itu persoalan Climate Change dan Lingkungan dibahas, bagaimana agar bumi kita ini tetap terjaga baik, (Sustainable Development)," tambahnya.


Pada Konfrensi ini Juga dihadiri 10 UGGp Indonesia dan Nasional yakni, Batur, Sewu, Ciletuh, Rinjani, Belitung, Toba, Raja Ampat, Silokek, Sijunjung, Ijen, Maros Pangkep, Merangin, Kebumen serta Bappenas, Komite Nasional Geopark Indonesia, Ketua Jaringan Geopark Indonesia.

Menurut Debbie, bahwasanya Danau Toba masih tetap berstatus UNESCO Global Geopark, dan hasil pembahasan pada Konfrensi tersebut ada 5 UGGp yang mendapat Yellow Card yakni : Zhijndong UGGp China, Luberon UGGp prancis, Madonic Natural Park UGGp Prancis, Colca Y Volcaneas de Andagua UGGp Peru dan Toba Caldera UGGp Indonesia.


Optimis, Debbie menyebutkan Yellow Card diberikan waktu dua tahun untuk kembali direvalidasi, namun kalau TCUGGp siap sebelum dua tahun kedepan, itu dapat dilakukan, seperti yang terjadi saat Aspiring tahun 2018 dengan hasil Deffert dua tahun dan 9 rekomendasi, namun Badan Pengelola Toba Caldera menyampaikan surat ke UNESCO Global Geopark, melalui Kementerian Pariwisata RI, pada saat Menteri Arif Yahya, dan 9 rekomandasi dapat diselesaikan dalam waktu 3 bulan, sampai akhirnya Danau Toba memperoleh sertifikat UNESCO Global Geopark.

"Yellow Card diberikan sebagai upaya keseriusan pengelolaan Geopark, dan sebagai upaya kita bersama kedepan baik Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Badan Pengelola Toba Caldera UGGp, harus komitmen bekerja sama dalam upaya pencapaian kembali Green Card untuk Danau Toba. Adapun waktu yang diberikan 2 tahun, untuk penguatan kembali konsep pengelolaan Geopark di 16 geosite," paparnya.

Sementara itu, dari hasil Keputusan Counsil Meeting untuk Toba Caldera UGGp adalah 1) Warisan Geologi dalam hal ini penguatan kembali data untuk memilih singkapan yang baik dan mudah diakses yang menunjukkan dengan baik batuan dasar, masing-masing dari empat letusan besar, dan fitur struktural Kaldera Toba, dengan Menyusun peta geologi UGGp Kaldera Toba, berdasarkan lembar peta geologi yang mencakup berbagai bagian geopark. 2) Warisan Lainnya : Mengidentifikasi dan menginventarisasi warisan alam, budaya baik tangible maupun intangible. 3) Pengelolaan, Penguatan Managemen Badan Pengelola dan pengelola geosite untuk berpartisipasi dalam kursus pelatihan intensif internasional mengenai Geopark Global UNESCO yang didukung oleh UNESCO/GGN.

Kemudian, 4) Visibilitas : Lebih meningkatkan visibilitas Geopark dan meningkatkan jumlah panel penjelasan/interpretasi di wilayah tersebut dengan menampilkan bahasa lokal, indonesia dan inggris Aktif mengupdate konten akun Geoparks di media sosial. 5) Fasilitas : Menggunakan logo GGN dan APGN pada seluruh panel penjelasan/interpretasi, brosur promosi geopark, leaflet, buku, dan peta. Lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap teks dan terjemahan bahasa Inggris dan bahasa lainnya pada panel dan publikasi lainnya. 6) Kemitraan : Memperkuat Jejaring International, membuat kebijakan branding dengan item yang detail dan konkrit, mengupayakan win-win- situasi yang menguntungkan bagi geopark dan mitranya. Rincikan kriteria dari kemitraan. Serta, 7) Memperkuat komunikasi dengan GGN dan UGGp, untuk tetap mendapat informasi lengkap tentang kebijakan, alur kerja, tanggung jawab dan tugas UGGp.

"Menurut hemat kita, 7 rekomendasi ini tidak lah sulit untuk kita lakukan. Bagaimana kolaborasi semua pihak, terutama masyarakat lingkungan Geopark Caldera Toba untuk saling memberikan kontribusi. Khususnya di topang dan dimonitor Pemerintah Daerah," ujarnya.

Pada Konferensi tersebut Badan Pengelola Toba Caldera UGGp memberikan Ulos kepada Mr.M.Nicholas President of The Global Geoparks Network Association bersama Duta Besar Indonesia untuk Marokko Bapak Hazrul Azwar.(*)

Komentar
Berita Terkini